Tiket Batal Naik, Travel Blogger Ungkap Unek-unek soal Candi Borobudur

CNN Indonesia
Sabtu, 11 Jun 2022 16:30 WIB
Wacana untuk menaikkan harga tiket Candi Borobudur ditunda lantaran sebelumnya sempat menimbulkan pro-kontra. Ini reaksi travel blogger dan warganet.
Wacana untuk menaikkan harga tiket Candi Borobudur ditunda lantaran sebelumnya sempat menimbulkan pro-kontra. Ini reaksi travel blogger dan warganet.(ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Beberapa waktu lalu heboh rencana tiket Borobudur bakal naik Rp750 ribu buat wisatawan lokal sempat menjadi pro-kontra. Pada akhirnya kesepakatan untuk menaikkan harga tiket ini ditunda. 

Dasar pemikiran untuk menaikkan harga tiket adalah untuk membatasi pengunjung yang naik ke candi. Balai Konservasi Borobudur juga menyebut langkah ini diambil demi menjaga kelestarian candi yang sudah semakin aus. 

Bagaimana reaksi para travel blogger terkait hal tersebut?  

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Travel blogger Febrian mantap masuk tim pro harga tiket masuk Candi Borobudur naik. Buatnya, kenaikan harga ini jadi filter bagi calon pengunjung, khususnya pengunjung yang tak bertanggung jawab.

Pengalamannya saat berkunjung ke Candi Borobudur beberapa waktu lalu cukup membuktikan bahwa sebagian pengunjung kurang berkontribusi akan kelestarian cagar budaya ini.

"Saya menemukan orang berfoto dan naik ke stupa. Kalau saya mengingatkan [malah] kena marah balik. Saya bilang 'Kak itu kan ada tulisannya dilarang duduk di stupa, kok duduk di stupa?' [Orang itu menyahut] 'Emang kakak petugasnya?'," cerita Febrian pada CNNIndonesia.com saat dihubungi beberapa waktu lalu.

"Begitu tahu [wacana harga tiket naik], saya setuju. Menurut saya ada banyak sekali cara yang bisa dilakukan untuk mengedukasi orang yang datang ke Borobudur bahwa itu situs bersejarah, salah satu caranya kenaikan harga, memfilter orang untuk melihat si national treasure yang sangat berharga ini."

Sementara itu, travel blogger Marischka Prudence cukup setuju dengan kenaikan harga tiket. Namun perempuan yang akrab disapa Pru ini berpendapat tiket yang dipatok Rp750 ribu perlu dipertimbangkan lagi.

Pru mengatakan perlu ada sistem yang lebih baik untuk tetap mengakomodasi minat wisatawan sekaligus kepentingan konservasi. Sebaiknya, lanjut dia, Indonesia perlu belajar dari destinasi-destinasi wisata mancanegara yang menerapkan pemesanan tiket secara daring, kuota pengunjung dan sistem shift dengan maksimal waktu kunjungan.

"[Harga tiket] mungkin Rp250-Rp300 ribu, tiap hari sudah dibagi shift [dengan maksimal waktu kunjungan] hanya 3-4 jam saja. Misalnya mulai jam 1 keluar jam 4 sore, kalau telat, misal 1.30, ya berkurang setengah jam waktunya," katanya.

"Museum di Jepang, misal, belinya 1-2 sebelumnya karena penuh dan sangat terbatas [jumlah pengunjungnya]. Usaha lebih itu enggak harus uang. Karena slot terbatas, orang harus usaha pesan tiket dari jauh-jauh hari."

Reaksi warganet

Di sisi lain, CNNIndonesia.com menghimpun opini pembaca melalui media sosial Twitter perihal kenaikan harga tiket masuk Candi Borobudur. Mayoritas (71,6 persen) dari 503 responden mengaku tidak setuju dengan rencana kenaikan harga tiket, sedangkan sisanya setuju.

Kemudian jika memang harga tiket naik, sebanyak 67,6 persen dari 432 responden mengaku kurang berminat berkunjung. Namun masih ada sebanyak 18,5 persen yang masih ingin berkunjung dan sebanyak 13,9 persen mengaku ragu-ragu.

Setelah beberapa hari menuai pro dan kontra, rencana kenaikan harga tiket Candi Borobudur ditunda. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan sepakat menunda pemberlakuan harga tiket terbaru.

"Kami postpone dulu. Tadi Pak Menteri (Luhut Binsar Panjaitan) sudah menyampaikan, 'Pak Gub itu kita postpone dulu, biar tidak terjadi cerita yang ke mana-mana'," kaya Ganjar seperti dikutip dari Antara, Selasa (7/6).

Barangkali ini memberikan napas lega sebab pemerintah belum 'ketok palu'. Namun bagaimana jika rencana kenaikan harga tiket akan tetap diberlakukan?

Febrian berpendapat jika memang harus membayar tiket cukup mahal, sebaiknya pengunjung benar-benar mendapatkan sesuatu selama kunjungan.

Anda tentu ingat dengan tiket masuk Candi Borobudur via Hotel Manohara. Tiket yang dibanderol dengan harga sekitar Rp500 ribu memungkinkan pengunjung memperoleh refreshment dan pendampingan tour guide.

"Harapan saya ke depan, orang yang datang dan bayar bisa mendapatkan cerita sejarah tentang relief, datang enggak cuma foto-foto tetapi juga ada wawasan mendalam tentang Borobudur sehingga makin bangga jadi orang Indonesia," katanya.

(els/chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER