Menguak Kebenaran Firasat 'Tanda Kematian' secara Psikologi

CNN Indonesia
Senin, 20 Jun 2022 15:23 WIB
Psikolog Nisfie M. Hoesein mengatakan istilah 'firasat' memang dekat dengan budaya masyarakat Timur. Adakah tanda-tanda kematian itu?
Psikolog Nisfie M. Hoesein mengatakan istilah 'firasat' memang dekat dengan budaya masyarakat Timur. Adakah tanda-tanda kematian itu? ( iStockphoto)

Lima tahap kondisi psikologis menurut Kubler-Ross

Jika ingin melihat apa yang dialami Marshanda secara lebih ilmiah, Nisfie merujuk pada temuan riset psikiater Elisabeth Kubler-Ross yang diterbitkan dalam buku 'On Death and Dying' (1969). Ada sekitar 150 pasien sekarat yang diwawancara mengenai apa yang mereka rasakan tentang kematian.

Nisfie berkata riset Kubler-Ross melahirkan lima tahapan kondisi psikologis seseorang yang yang divonis penyakit mematikan (terminal illness). Ini disingkat dengan DABDA.

D - Denial (menyangkal), saat seseorang divonis sakit, reaksi psikologis pertama adalah menyangkal, merasa ini tidak mungkin, bengong. Otak tidak bisa terima begitu saja hingga cari dokter lain untuk memperoleh second opinion.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

A - Anger (marah), mau disangkal seperti apa pun, kenyataannya memang sakit. Nisfie berkata orang akan marah baik marah pada orang sekitar maupun marah terhadap Tuhan.

B - Bargaining (tawar-menawar), sikap mau menerima tapi dengan syarat misalnya, sakit tidak masalah tapi jangan sampai meninggal.

D - Depression (depresi), kehilangan harapan sebab sudah jelas meninggal, tidak tertolong. Kemudian memilih untuk menghindari bertemu orang lain, menyendiri, tidak mau menghadapi dunia.

A - Acceptance (penerimaan), sudah berdamai, sudah menerima keadaan.

"Marshanda ini bisa jadi sudah di tahap A, Acceptance. Kalau memang sudah waktunya meninggal, ya sudah. [Dalam curhatnya dia bilang] sudah mengalami banyak hal, sudah berjuang," katanya.

Artis yang melejit lewat sinetron 'Bidadari' bahkan mengaku tujuan hidupnya saat ini adalah membantu orang yang mungkin sama-sama mengalami keterpurukan.

Sebelum vonis kanker pun, ia sudah dihadapkan pada masalah kesehatan mental berupa bipolar. Kemudian berhadapan pada hujatan netizen setelah perceraiannya dengan Ben Kasyafani.

"Vonis kanker, sampai terapi, jalanin suka dukanya, merasa harus selesai dengan dirinya. Di tahap acceptance ini tahap pamitan," imbuh Nisfie.

(els/chs)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER