Setelah itu, mereka membuat uretra dan memasang dua tabung yang dipompa dengan pompa tangan. Ini memungkinkan MacDonald melakukan ereksi mekanis. Penis pun terbentuk dan menjuntai di lengannya.
MacDonald merasa bangga meski ada saja yang melihatnya aneh dan mengoloknya karena alat reproduksi yang seharusnya privat kini seolah dipamerkan.
"Orang-orang bertanya kepada saya tentang hal itu ketika mereka melihat saya di pub dan tentu saja orang membuat lelucon. Namun saya mengerti. Tidak setiap hari Anda melihat seorang pria dengan penis di lengannya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah dua tahun, penis baru sudah siap diletakkan di lokasi yang semestinya. Pada 2018, seharusnya penis itu sudah diletakkan di area intimnya. Namun, operasi ditunda karena alasan kesehatan MacDonald yang sedang tidak memungkinkan.
Lihat Juga : |
Berbagai hal terjadi, mulai dari kesalahan transportasi, penjadwalan, kekurangan staf hingga Covid-19.
"Kadang rasanya saya seperti dikutuk," katanya.
Akan tetapi, tekadnya masih bulat untuk menempatkan penis barunya pada tempat yang seharusnya. Ia ingin segera menikmati hari yang bebas tanpa ada benda bergoyang di lengannya.
Setelah penantian panjang, akhirnya penis itu sudah dipindahkan.
Kisah dramatis MacDonald diceritakan dalam dokumenter The Man With A Penis On His Arm yang tayang di Channel 4 pada Mei 2022 lalu.
"Bisakah Anda membayangkan enam tahun hidup Anda dengan penis menggantung di lengan? Itu mimpi buruk, tapi ini sudah pergi sekarang," ujarnya.
(els/asr)