Jumlah sperma yang rendah merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi pria. Ada beberapa ciri-ciri jumlah sperma rendah yang perlu diketahui.
Dalam kondisi ini, air mani yang keluar saat ejakulasi mengandung sperma dalam jumlah lebih sedikit dari biasanya.
Dalam dunia medis, jumlah sperma yang sedikit dikenal dengan istilah oligospermia. Sementara istilah azoospermia merujuk pada tak adanya sperma sama sekali pada air mani.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi ini menjadi salah satu masalah infertilitas yang cukup banyak dialami. Rendahnya jumlah sperma membuatnya tak mampu membuahi sel telur.
Kondisi ini disebabkan oleh banyak faktor. Mulai dari faktor medis seperti infeksi, masalah ejakulasi, tumor, cacat kromosom, hingga ketidakseimbangan hormon. Konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa menurunkan produksi sperma.
Tak cuma itu, rendahnya jumlah sperma juga dipicu oleh faktor gaya hidup. Kadar testosteron pada pria yang gemar mengonsumsi minuman berakokol akan menurun dan menyebabkan penurunan produksi sperma.
Masalah mental juga dapat berkontribusi pada kesehatan sperma. Stres berkepanjangan, misalnya, dapat mengganggu hormon yang dibutuhkan untuk produksi sperma.
![]() |
Melansir Mayo Clinic, jumlah sperma dianggap rendah jika Anda memiliki kurang dari 15 juta sperma per mililiter air mani.
Namun begitu, jumlah sperma hanya bisa diketahui melalui uji laboratorium.
Untuk mendeteksi adanya masalah pada jumlah sperma, Anda bisa memantau beberapa tanda jumlah sperma rendah.
Gejala utama dari kondisi ini adalah ketidakmampuan seorang pria untuk membuat istrinya hamil.
- fungsi seksual bermasalah, seperti libido rendah atau kesulitan mempertahankan ereksi;
- rasa nyeri pada testis;
- bengkak dan ada benjolan di area testis;
- berkurangnya rambut atau bulu pada wajah dan area lain yang menjadi tanda adanya kelainan kromosom atau hormon.
Anda disarankan segera menemui dokter jika tak juga mendapatkan kehamilan setelah satu tahun berhubungan seksual tanpa kondom.
(asr)