Ramai soal Tren 'Skin Cycling', Seperti Apa Penerapannya?

CNN Indonesia
Minggu, 25 Sep 2022 08:20 WIB
Media sosial tengah ramai dengan tren kecantikan baru skin cycling. Bagaimana penerapannya?
Ilustrasi. Media sosial tengah ramai dengan tren kecantikan baru skin cycling. (iStockphoto/whyframestudio)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tren kecantikan selalu berubah dan menarik perhatian banyak orang. Teranyar, ada satu tren kecantikan yang tengah viral di media sosial TikTok yang disebut 'skin cycling'.

Tren perawatan wajah 'skin cycling' ramai dibicarakan lantaran dinilai bermanfaat bagi kulit wajah. Perawatan ini disebut dapat meningkatkan kesehatan kulit dan mencegah iritasi dengan membatasi penggunaan bahan aktif.

Apa itu skin cycling?

Dikutip dari Who What Wear, Whitney Bowe, dokter spesialis kulit yang berbasis di New York City, Amerika Serikat sekaligus pencipta metode skin cycling mengatakan bahwa metode ini bermanfaat untuk mendapatkan kulit yang tampak lebih sehat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Metode ini berasal dari fakta mengenai four day regimen atau rejimen empat hari yang ditemukan Bowe.

Dalam masa empat hari itu, seseorang dianjurkan untuk menggunakan produk skincare dengan kandungan bahan aktif berbeda selama dua hari secara bergantian. Dua hari berikutnya, kulit dibiarkan beristirahat.

Landasan berpikirnya adalah bahwa penggunaan produk skincare yang terlalu sering, alih-alih menyehatkan, justru bisa menimbulkan masalah baru.

Misalnya saja, bahan eksfoliasi dan retinol yang tak akan memberikan khasiatnya jika terlalu sering diaplikasikan. Alih-alih bermanfaat, terlalu sering mengaplikasikan retinol justru dapat membuat kulit lebih rentan terhadap iritasi.

Skin cycling jadi jawaban atas permasalahan di atas.

Tahap-tahap skin cycling

Ilustrasi perawatan kulitIlustrasi. Skin cycling jadi salah satu tren kecantikan yang sedang ramai dibicarakan. (Getty Images/iStockphoto/Lordn)

1. Malam 1: Eksfoliasi

Bowe merekomendasikan menggunakan pembersih wajah dengan eksfoliator kimia. Menurutnya, jenis eksfoliasi ini membuat kulit bercahaya dan mempersiapkan kulit untuk mendapatkan hasil maksimal di malam kedua.

Setelah eksfoliasi, dianjurkan untuk mengaplikasikan pelembap bebas pewangi yang berfokus pada perbaikan skin barrier. Berhati-hatilah untuk tidak menggunakan sesuatu yang terlalu berat atau berminyak karena dapat mendorong pengelupasan kulit lebih jauh dan iritasi.

2. Malam 2: Retinol

Pada malam kedua, oleskan retinol dengan jumlah yang sedikit setelah membersihkan wajah. Retinol dapat memicu produksi kolagen dan elastin yang dapat mempercepat pergantian sel untuk memperbaiki masalah seperti tekstur, hiperpigmentasi, dan jerawat.

Jika memiliki kulit sensitif, Bowe menganjurkan untuk mengaplikasikan pelembap terlebih dahulu di area sensitif seperti sekitar mata, sudut hidung, sudut mulut, dan leher sebelum menggunakan retinol. Pelembap bertindak sebagai penyangga yang memungkinkan kulit beradaptasi dengan konsentrasi retinoid yang lebih rendah.

3. Malam 3 dan 4: Pemulihan

Malam pemulihan adalah malam dimana Anda tidak menggunakan bahan eksfoliasi ataupun retinol. Waktu ini digunakan untuk kulit untuk memulihkan diri dan bangkit kembali.

"Pada malam pemulihan, Anda fokus pada nutrisi mikrobioma kulit Anda dan memperbaiki skin barrier," kata Bowe.

Dalam fase ini, Anda tetap perlu menggunakan pelembap setelah membersihkan wajah.

Hasil dari metode skin cycling ini, lanjut Bowe, akan terlihat dalam delapan hari atau dua kali penerapan metode.

"Kulit akan terlihat dan terasa lebih terhidrasi, dan terasa lebih lembut saat disentuh," ujar Bowe. 

(del/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER