Kota Solo, Jawa Tengah bertekad bangkit dari pandemi virus corona (Covid-19). Sektor pariwisata bakal digenjot dengan berbagai paket perjalanan ke berbagai destinasi.
Ketua DPC Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (ASITA) Solo, Pri Siswanto mengatakan bakal ada beberapa destinasi baru untuk menarik pengunjung ke wilayahnya.
Beberapa tempat wisata yang akan dikembangkan antara lain Taman Balekambang, Masjid Raya Gilingan, kawasan Lokananta dan sejumlah lokasi lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya, ada tempat-tempat wisata yang memang sudah eksis. Namun, Pemkot Solo akan melakukan revitalisasi agar lebih menarik bagi pengunjung.
Selain itu, kawasan depan Puro Mangkunegaran pun ingin disulap menjadi seperti Malioboro di Yogyakarta. Lahan yang luas memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai kawasan wisata.
Nantinya, kawasan wisata baru itu akan menambah destinasi yang sudah ada misalnya Museum Keris, Museum Radya Pustaka, Pasar Klewer, Pasar Gede, Pasar Triwindhu, Puro Mangkunegara, kampung batik dan seterusnya.
"Kami punya spot-spot prioritas untuk lebih dikenalkan dan dikembangkan," kata Pri dalam rangkaian acara Solo Kluthuk pada Jumat lalu (8/7).
Pri yakin Solo bisa mendapat lebih banyak wisatawan. Terlebih, jalan tol menuju wilayah Solo dan sekitarnya semakin mempermudah masyarakat untuk singgah dan berwisata di Solo. Selain itu, ada pula Bandara Adi Sumarmo yang telah berstandar internasional untuk menunjang kedatangan turis.
ASITA pun ingin memanfaatkan momentum berbagai event nasional maupun internasional untuk meningkatkan sektor pariwisata di Solo. Ada beberapa event yang sudah dan akan digelar di Solo. Misalnya, rangkaian acara G20, ASEAN Para Games dan seterusnya.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Rofikoh Rokhim mengatakan Solo sebenarnya memiliki potensi untuk lebih meningkatkan pariwisatanya.
Merujuk data dari Badan Pusat Statistik, dia mengatakan pariwisata merupakan sektor terbesar kedua setelah perdagangan yang menyumbang banyak manfaat bagi ekonomi Solo.
Selain itu, Rofikoh menilai pariwisata juga perlu ditunjang oleh sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Menurutnya, UMKM juga bisa menarik wisatawan sekaligus mengerek ekonomi masyarakat setempat.
Branch Manager BRI Solo, Agung Ari Wibowo sepakat ihwal peran penting UMKM dalam perkembangan ekonomi suatu wilayah. Dia mengatakan selama ini BRI terus membantu UMKM Solo.
Sepanjang 2021 lalu, Rp462 miliar digelontorkan untuk membantu para perlaku usaha UMKM. Mayoritas atau mencapai 60 persen pendanaan BRI itu diterima oleh pelaku usaha kuliner.
(bmw)