WHO: Cacar Monyet Tembus 14 Ribu Kasus, 5 Kematian

CNN Indonesia
Rabu, 20 Jul 2022 23:35 WIB
WHO pada Rabu (20/7) mengumumkan cacar monyet tembus 14 ribu kasus secara global, dengan 5 kematian di Afrika.
WHO pada Rabu (20/7) mengumumkan cacar monyet tembus 14 ribu kasus secara global, dengan 5 kematian di Afrika. Foto: AFP/FABRICE COFFRINI
Jakarta, CNN Indonesia --

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan 14 ribu kasus cacar monyet di seluruh dunia. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengonfirmasi itu dan mengungkapkan lima kematian akibat cacar monyet di Afrika.

Seperti diberitakan Reuters pada Rabu (20/7), WHO mengungkapkan sebagian besar kasus yang dilaporkan hingga ini telah ditemukan di Eropa, terutama di antara pria yang berhubungan seks dengan pria.

Namun, Ghebreyesus menekankan semua kematian memang terjadi di Afrika, negara yang memiliki catatan sejarah dengan wabah cacar monyet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, WHO juga mengungkapkan bakal menggelar pertemuan kedua pada Kamis (21/7) untuk memutuskan cacar monyet merupakan Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (PHEIC) atau tidak.

PHEIC merupakan alarm kewaspadaan tertinggi yang bisa dibunyikan WHO.

"Terlepas dari rekomendasi komite, WHO akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk mendukung negara-negara menghentikan penularan dan menyelamatkan nyawa," kata Ghebreyesus.

Pada 23 Juni, badan kesehatan PBB membentuk komite ahli darurat untuk memutuskan apakah cacar monyet merupakan apa yang disebut Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (PHEIC) - alarm tertinggi yang dapat dibunyikan WHO.

Angka yang dilaporkan pada Rabu (20/7) sudah meningkat dua kali lipat dibandingkan yang diungkapkan pada awal Juli 2022, yakni 5.322 kasus cacar monyet di dunia.

"Dari 1 Januari hingga 30 Juni tahun ini, kami memiliki 5.322 kasus yang dikonfirmasi laboratorium dan satu kematian," kata juru bicara WHO Fadela Chaib kepada wartawan di Jenewa dikutip dari AFP pada Selasa (5/7).

"Delapan puluh lima persen kasus ada di Eropa, disusul kawasan Afrika, Amerika, Mediterania Timur, dan Pasifik," katanya.

"WHO terus meminta negara-negara untuk memberikan perhatian khusus pada kasus cacar monyet untuk mencoba menghentikan infeksi lebih lanjut."

Sebagian besar infeksi cacar monyet sejauh ini telah diamati pada pria yang berhubungan seks dengan pria, usia muda dan terutama di daerah perkotaan, menurut WHO.

Gejala awal cacar monyet yang normal termasuk demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening dan ruam seperti cacar air.

Gif banner Allo Bank
(reuters/chri)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER