Era Soekamto Rilis Jenama Batik, Manifestasi Kejujuran Hati

Desainer Era Soekamto merilis jenama batik bertajuk 'Era Soekamto'. Jenama ini jadi manifestasi kejujuran hati Era tanpa berada di bawah bayang-bayang Iwan Tirta.

Dalam konferensi pers jelang pertunjukan 2022 Batik & Fashion Representation di Apurva Kempinski Bali, Era mengungkapkan, jenama memiliki karakter atau DNA berbeda dengan batik-batik yang pernah ia kerjakan bersama jenama Irwan Tirta.

Karya batik dibuat oleh 60 pembatik yang berada di bawah asuhannya. Era percaya bahwa kolaborasi adalah kunci dari sebuah karya.

"Itu kekuatan dari para pembatik, dibuat dengan cipta, rasa, karsa yang saya olah," kata Era saat konferensi pers virtual, Jumat (22/7).

"Hasilnya saya kaget. Pun kata orang hasilnya jauh lebih feminin, detail, rapi [dibanding] DNA sebelumnya, dari seorang maestro yang gagah dan besar. Ini karya yang jujur dari hati sehingga saya bisa memanifestasikan batik dengan DNA berbeda."

Perilisan jenama ini digelar bersamaan dengan pameran batik bertajuk "Adi Manungsa". Dalam program tersebut, Era digandeng oleh Apurva Kempinski Bali. Program ini menampilkan keragaman tujuh daerah utama di Indonesia yakni, Jawa, Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Maluku.

"Adi Manungsa ini pesan kegelisahan kita semua. Banyak sekali perbedaan di luar, tapi kita lupa bahwa kita adalah satu. Kekuatan kita adalah kekuatan batiniah, linuwih, dimana budi pekerti muncul dari hati, dari rasa, lalu ada manifestasi karya seni yang dihadirkan hari ini," jelasnya.

Era bercerita bahwa seluruh karya batik di jenamanya juga terinspirasi dari Adi Manungsa. Ia banyak mengambil inspirasi dari sejarah tanah Jawa kuno.

Menurutnya, sejarah merupakan rekam jejak benang merah dalam kebudayaan atau peradaban manusia.