Cacar Monyet Belum Masuk RI, tapi Ada 8 Kasus di Negara Terdekat

CNN Indonesia
Selasa, 26 Jul 2022 13:03 WIB
Ilustrasi. Semakin dekat dengan Indonesia, Singapura laporkan delapan kasus cacar monyet. (REUTERS/DADO RUVIC)
Jakarta, CNN Indonesia --

Cacar monyet atau Monkeypox masih terus menjadi sorotan. Apalagi alarm darurat kesehatan global telah dinyalakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Di Indonesia sendiri, hingga kini belum ditemukan adanya kasus cacar monyet. Hal ini telah dipastikan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu.

"Belum ada kasus cacar monyet, baik konfirmasi, probable, maupun suspect," ujar Maxi pada CNNIndonesia.com, Senin (25/7).

Sebagai langkah antisipasi, Maxi menyebut bahwa pihaknya bakal memperkuat surveilans dan deteksi dini, utamanya pada kelompok homoseksual di Indonesia.

Meski cacar monyet di Indonesia belum ditemukan, bukan berarti masyarakat bisa bersikap santai. Negara terdekat, Singapura, telah melaporkan adanya kasus cacar monyet.

Berdasarkan data yang dipublikasikan, hingga saat ini Singapura telah melaporkan sebanyak delapan kasus cacar monyet. Mengutip Channel News Asia, dua kasus teranyar baru diumumkan Senin (25/7).

Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan bahwa kedua kasus anyar itu tidak terkait dengan infeksi cacar monyet sebelumnya.

Kasus pertama terjadi pada pria Estonia yang datang ke Singapura dari London. Sementara yang kedua terjadi pada pria Singapura berusia 26 tahun. Keduanya dinyatakan positif cacar monyet pada Minggu (24/7).

Pasien mengalami ruam, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Ilustrasi. Semakin dekat dengan Indonesia, Singapura laporkan delapan kasus cacar monyet. (Via REUTERS/NHS ENGLAND HIGH CONSEQUENCE INF)

Delapan kasus yang telah ditemukan di Singapura itu setidaknya membuat Indonesia perlu lebih waspada. Sebagaimana diketahui, Singapura merupakan negara yang lokasinya sangat berdekatan dengan Indonesia.

Kemenkes RI sendiri telah melakukan persiapan menghadapi cacar monyet. Pada Mei lalu, Kemenkes telah mengeluarkan surat edaran tentang kewaspadaan terhadap cacar monyet di negara non-endemik.

Cacar monyet sendiri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus langka Monkeypox. Penyakit ini menimbulkan gejala seperti demam, pembengkakan kelenjar getah bening, hingga ruam.

Gejala ruam biasanya akan muncul secara bertahap. Dimulai dari area wajah, ruam akan tersebar ke area tubuh lainnya. Ruam juga akan berubah menjadi lesi yang kemudian pecah dan menimbulkan luka.

Gejala umumnya akan muncul tujuh hari setelah paparan virus. Gejala juga biasanya akan bertahan selama hitungan pekan.

Penularan cacar monyet bisa terjadi dari hewan ke manusia ataupun antar-manusia. Penularan umumnya terjadi akibat kontak langsung dengan darah atau cairan dari hewan dan pasien yang terinfeksi.

(tim/asr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK