Sambat 'Warga Asli' Citayam Fashion Week soal Pindah Tongkrongan

CNN Indonesia
Kamis, 28 Jul 2022 10:00 WIB
Saking ramainya Citayam Fashion Week dan dianggap bikin macet, CFW disebut bakal direlokasi. Bagaimana reaksi anak-anak CFW? (CNNIndonesia/Adi Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Catwalk Citayam Fashion Week kini tak cuma dipenuhi oleh anak-anak tongkrongan Sudirman Citayam Bojonggede Depok (SCBD) saja.

Dalam perkembangannya ajang ini juga dipenuhi oleh warga dari area lain yang ingin unjuk kebolehan di catwalk warga citayam tersebut.

Aksi warga yang makin padat ini pun menimbulkan banyak kontroversi dan protes. Bahkan wacana untuk relokasi pun muncul agar tak menghambat lalu lintas.

Seperti yang diketahui, kini kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta Pusat selalu ramai dikunjungi masyarakat Jabodetabek atau banyak publik figur untuk berfoto di trotoar dengan gaya fesyen masing-masing.

Lantaran ramainya kawasan tersebut yang akhirnya mengganggu lalu lintas, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berencana untuk merelokasi kegiatan tersebut ke beberapa tempat, termasuk PIK.

Bagaimana reaksi ABG Citayam Fashion Week?

Beberapa remaja tanggung yang kerap nongkrong di Citayam Fashion Week mengaku tak setuju jika dipindahkan ke tempat lain, termasuk jika pindah ke kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.

Namun wacana ini ditolak keras oleh beberapa remaja yang kerap nongkrong di kawasan tersebut sejak lama. Menurut mereka, akses menuju PIK akan menyulitkan terutama bagi remaja yang mengendarai kereta jalur KRL. Salah satu dari kalangan remaja tersebut adalah Vito.

Foto: (CNNIndonesia/Adi Ibrahim)
Citayam Fashion Week telah menjadi pembicaraan beberapa minggu terakhir. Semua berawal dari para remaja asal Jakarta pinggiran Citayam yang mengubah kawasan Dukuh Atas di Jakarta Pusat menjadi tempat bersantai. (CNNIndonesia/Adi Ibrahim)

"Saya sih nggak setuju!" kata Vito kepada CNNIndonesia.com Selasa (26/7) saat ditemui di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

"Saya mah nongkrong dimana aja jadi. Yang penting temennya solid. Kalau ini pindah ke PIK, enggak deh! Enggak ada kendaraan juga. Kan kita harus pake duit ke sana," lanjutnya.

Selain Vito, Syafiq, salah satu anak muda yang sedang berkumpul di lokasi yang sama juga mengungkap hal yang serupa perihal tongkrongannya akan dipindah.

"Enggak mungkin sih anak-anak di sini mau pindah. Takutnya nanti pada unjuk rasa. Kalau buat saya, tongkrongan sih biasa-biasa aja yang penting bisa menambah teman kenalan dari daerah yang jauh-jauh dari beda kota," ujar Syafiq kepada CNNIndonesia.com, Selasa (26/7).

Selain ongkos transportasi, banyak faktor lain yang membuat anak remaja SCBD ini segan pindah tongkrongan ke lokasi lain. Faktor lainnya termasuk waktu tempuh ke tempat nongkrong akan jadi lebih lama jika dipindah ke kawasan PIK. Pasalnya, waktu tempuh dari Citayam ke PIK tentunya lebih lama dibanding dari Citayam ke Sudirman.

Banyak dari muda mudi tersebut mengaku bahwa lebih suka di daerah Dukuh Atas karena mudah dijangkau transportasi kereta commuter line atau KRL.

Mereka juga bercerita bahwa alasan mereka mengunjungi kawasan tersebut hanya sekedar untuk berkumpul bersama teman-temannya.

Setelah kini menjadi viral, banyak yang berkeluh kesah menjadi sulit untuk mencari tempat tongkrongan yang sepi seperti sebelumnya.

Tidak hanya Vito, banyak remaja lain asal Citayam dan Bojong Gede seperti Syafiq, Pio dan Gaby yang mengeluh, karena merasa ruang bermain mereka 'diinvasi'.

Gaby dan Pio mengaku bahwa sejak menjadi ramai, tongkrongannya sudah menjadi tidak seasyik sebelumnya. Hal tersebut lantaran keramaian tersebut membuat mereka berpencar dan terpisah dari teman-teman nongkrong lainnya.

"Jadi dempet-dempetan. Bikin sesak. Sudah enggak asyik lagi," ucap Gaby.

 

(chs/chs)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK