Musim panas tahun ini, Schmeinck memanjakan lidah para tamu dengan menyajikan langoustine, kerang segar, dan lobster dengan markisa, wortel kuning yang difermentasi ringan dan glasswort (sejenis rawa asin yang oleh Schmeinck dijuluki 'sayuran laut').
Selama penerbangan, tamu dapat menegak anggur sambil mendengarkan informasi hidangan yang disajikan Schmeinck. Interaksi ini memberikan kesan tersendiri saat balon udara berlayar di atas pedesaan, menikmati pemandangan dari ketinggian 500 hingga 2.500 kaki atau 152-762 meter.
"Kadang-kadang ketika awan rendah, kita bisa melewatinya. Ini sedikit berkabut. Kemudian kita berada di atas awan dan melihat matahari bersinar. Momen itu tak terlupakan. Ini luar biasa bagi saya, setelah bertahun-tahun," kenang Schmeinck.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hidangan kedua tiba 45 menit kemudian, ikan bass royal ditarik dari wadah baja yang digantung dan disajikan dalam saus bouillabaisse 12 tahun bersama sayuran musiman seperti asparagus dan artichoke.
Schmeinck memasak hidangan ikan bass dengan minyak vadouvan yang bagus. Cita rasa minyak vadouvan ini berasal dari rempah-rempah Prancis dengan masala.
"Ikan bass menjadi ikan terbaik untuk memasak di balon karena memiliki sedikit lemak yang cocok dengan memasak suhu rendah dan lambat," jelas Schmeinck.
Ikan bass disajikan bersamaan dengan saus bauillabaisse yang tak ada bandingannya. Perpaduan ini mengeluarkan cita rasa yang kaya dan intens, ringan dan penuh petulangan.
Hidangan ketiga menjadi menu terbaru dari Schmeinck, bebek confit yang dimasak dalam wadah yang sebelumnya sudah dilumuri dengan bumbu racikannya.
Ia menyajikannya dengan jamur musim panas, salsa kembang kol dan labu yang sudah difermentasi ringan, yang dicampur dengan lemon, adas bintang dan kapulaga.
Namun, bukan berarti upayanya tak menemukan rintangan. Rintangan selalu ada, terlebih saat cuaca buruk. Mau tak mau pilot akan melakukan pendaratan dan Schmeinck menyajikan hidangannya di padang rumput.
"Di masa-masa awal CuliAir, wadah yang dimasak terjebak di dalam api balon udara sehingga kami hanya bisa makan sayuran," ucap Schmeinck.
Namun secara keseluruhan, setiap perjalanan memberikan pengalaman yang menggembirakan.
"Komposisi makanan dan kombinasi rasa harus memiliki karakter petualang yang sama. Tidak boleh membosankan atau terlalu lunak. Tak boleh terlalu berat atau terlalu banyak krim, harus ringan dan elegan seperti balon udara," ucap Schmeinck.
(auz/asr)