Dua turis asing ditangkap lantaran nekat berselancar di kanal Venesia, Italia pada Rabu (17/8) pagi waktu setempat. Mereka tertangkap kamera melaju kencang di kanal Venesia dengan menggunakan papan selancar bermesin.
Belum diketahui identitas dua turis tersebut, namun, Wali Kota Venesia, Luigi Brugnaro, menjuluki dua orang turis itu sebagai imbeciles atau yang berarti orang bodoh.
Seperti dikutip dari ABC, kantor wali kota Venesia mengumumkan dua turis itu didenda masing-masing 1.500 euro atau sekitar Rp22 juta atas insiden tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua papan selancar yang diperkirakan senilai 25 ribu euro atau sekitar Rp373 juta milik turis itu juga disita, karena tidak diasuransikan. Bahkan, pengacara kota sedang mempersiapkan tindakan lebih lanjut terhadap turis asing itu, karena dianggap telah merusak citra kota.
Diketahui, Kanal Besar Venesia bukan hanya pusat situs Warisan Dunia UNESCO yang dipenuhi dengan bangunan bersejarah, tetapi juga merupakan jalan raya utama Venesia, mengutip CNN Travel.
Pada rekaman yang diambil oleh penduduk setempat, mereka tertangkap basah sedang menghindari vaporetto atau bus air dan taksi di bawah Jembatan Rialto serta melewati basilika Salute, salah satu situs ikon kota Venesia.
Ketika mereka melewati bawah Jembatan Accademia, salah satu turis itu jatuh dari papannya. Setelah jatuh, ia malah mencari ponselnya untuk merekam aksi temannya.
Wali Kota Luigi Brugnaro mengunggah sebuah video ulah para peselancar itu ke media sosial dan menyebut mereka "dua idiot sombong yang mengolok-olok kota". Sang wali kota pun menawarkan makan malam gratis kepada siapa pun yang dapat mengidentifikasi kedua turis itu.
![]() |
Entah dari mana Brugnaro akhirnya mendapatkan informasi, dia kemudian menyatakan bahwa kedua turis itu telah diidentifikasi lewat sebuah cuitan di Twitter. Venesia telah lama mengalami over tourism dan memiliki daftar panjang aturan yang mengatur perilaku pengunjung.
Sebelumnya, kota ini telah mendenda dua pelancong Jerman US$1.000 atau Rp14,8 juta pada tahun 2019, karena membuat kopi di Jembatan Rialto yang berusia 430 tahun.
Pengunjung juga dilarang berenang di kanal dan makan di tangga monumen. Bagi yang melanggar harus siap-siap menghadapi denda.
Mulai tahun depan, pelancong harian harus membayar pajak pengunjung untuk membantu mengimbangi peningkatan biaya penyediaan layanan di Venesia.
Biaya yang dikenakan akan berubah sesuai musim. Misalnya, pada saat musim liburan, wisatawan yang ke Venesia akan membayar 10 euro atau sekitar Rp 170 ribu. Sementara pada saat sepi, harganya turun menjadi 3 euro atau sekitar Rp51 ribu.
(wiw)