Tanpa disadari, ternyata banyak kebiasaan-kebiasaan kecil yang sering dilakukan dapat berdampak buruk bagi banyak orang. Beberapa diantaranya bahkan rentan memicu depresi.
Lantas, apa saja kebiasaan penyebab depresi?
Depresi adalah gangguan mental yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan kehilangan minat pada hal-hal yang disukai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Depresi yang tidak ditangani bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari hingga munculnya keinginan bunuh diri.
Untuk mencegahnya, Anda bisa menjauhkan diri dari risiko depresi. Salah satunya dengan menghindari beberapa kebiasaan berikut, mengutip berbagai sumber.
Banyak orang yang tergoda untuk leyeh-leyeh di tempat tidur atau sofa saat perasaan sedih menimpa. Namun, kebiasaan ini bisa dengan mudah membuat suasana hati tak karuan.
Olahraga ringan atau aktivitas fisik seperti jalan cepat telah terbukti ampuh melawan depresi. Aktivitas fisik bekerja dengan meningkatkan aktivitas dopamin dan serotonin yang membuat Anda merasa nyaman.
![]() |
Asam lemak omega-3 penting untuk kesehatan otak. Nutrisi ini bisa didapat dari asupan makanan.
Sayangnya, kebanyakan orang tidak cukup mengonsumsi omega-3 yang membuat otak rentan terhadap depresi. Jarang mendapatkan asupan omega-3 jadi salah satu kebiasaan penyebab depresi.
Omega-3 ditemukan di beberapa makanan seperti ikan salmon dan kembung.
Mengutip CBS News, paparan sinar matahari adalah penguat suasana hati. Sinar matahari memicu produksi serotonin pada otak, mengurangi kecemasan, dan memberikan rasa sejahtera.
Tak hanya itu, sinar matahari juga membantu mengatur ulang jam tubuh setiap hari demi menjaga ritme biologis tubuh.
Sudah banyak yang tahu kalau vitamin D dibutuhkan untuk membangun tulang yang kuat. Tapi, vitamin D juga penting untuk kesehatan otak.
Sayangnya, lebih dari 80 persen orang kekurangan vitamin D.
Kurang tidur yang kronis adalah pemicu utama depresi. Nyatanya, banyak orang gagal mendapatkan tujuh sampai delapan jam tidur yang direkomendasikan setiap malam.
Menghabiskan terlalu banyak waktu dalam kesendirian diketahui tidak baik bagi kesehatan mental dan dapat meningkatkan risiko depresi, mengutip The Healthy.
Untuk menghindarinya, Anda perlu melakukan kontak dengan sahabat atau membangun hubungan dengan orang lain.
![]() |
Dikelilingi suasana negatif, seperti teman-teman yang memberikan emosi buruk, dapat meningkatkan risiko perasaan tertekan.
Menjadi seseorang yang melankolis sebenarnya tak ada salahnya. Namun, terlalu sering merenung menjadi salah satu pemicu utama depresi. Apalagi jika yang direnungkan adalah hal-hal yang negatif.
Alihkan perhatian dari pikiran dengan cara berinteraksi dengan orang lain atau melakukan aktivitas lain. Selain itu, luangkan waktu 10 menit untuk menuliskan pikiran-pikiran yang mengganggu di catatan harian.
Apa yang Anda konsumsi sangat menentukan kesehatan otak. Gula dan karbohidrat sederhana dapat memicu inflamasi pada tubuh, yang juga bisa berujung pada depresi.
Depresi bisa menjadi sesuatu yang mengancam jiwa dan tidak dapat dilawan oleh diri sendiri.
Jangan diam dan pasrah, orang yang mengalami depresi perlu mendapatkan bantuan dari profesional.
(del/asr)