Ahli Ungkap Dugaan Penyebab Kematian Ratu Elizabeth II

CNN Indonesia
Kamis, 15 Sep 2022 21:00 WIB
Beberapa ahli mencoba meneliti kemungkinan penyebab kematian Ratu Elizabeth II. Berikut penjelasannya.
Beberapa ahli mencoba meneliti kemungkinan penyebab kematian Ratu Elizabeth II. (AFP/SEBASTIEN BOZON)
Jakarta, CNN Indonesia --

Istana Buckingham bungkam soal penyebab kematian Ratu Elizabeth II. Namun, para ahli mengungkapkan beberapa dugaan kemungkinan, termasuk sindrom geriatri dan stroke.

Dalam sebuah pernyataan resmi, Kerajaan Inggris menyebut bahwa sang Ratu 'meninggal dunia dengan tenang' pada Kamis sore di Kastil Balmoral, Skotlandia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Tak dijelaskan kondisi apa yang menyebabkan kematian Ratu Elizabeth II.

Namun demikian, beberapa ahli mencoba meneliti berbagai kemungkinan. Dilihat dari Indeks Kerentanan NHS Inggris, kematian Ratu Elizabeth II masuk dalam kasus khas.

Indeks kerentanan digunakan untuk mengecek sejumlah gejala seperti peningkatan imobilitas, insiden jatuh, dan penurunan berat badan pada orang berusia 65 tahun ke atas.

"[Kerentaan menggambarkan] bagaimana tubuh kita secara bertahap kehilangan cadangan bawaannya, membuat kita rentan terhadap perubahan kesehatan yang dramatis dan tiba-tiba yang dipicu oleh peristiwa yang tampaknya kecil seperti infeksi kecil atau perubahan dalam pengobatan atau lingkungan," jelas NHS, seperti dikutip dari News.com.au.

Berdasar tes Prisma-7, Ratu memenuhi lima dari tujuh kriteria yang mengklasifikasikan dirinya sebagai renta. Kriteria ini termasuk usia di atas 85 tahun, punya masalah kesehatan berkelanjutan, butuh bantuan rutin, absen dari aktivitas, dan menggunakan tongkat.

Para ahli medis menyebut kondisi Ratu bisa masuk dalam kasus sindrom geriatri. Sindrom geriatri atau campuran gejala kerentaan bisa jadi penyebab kematian Ratu Elizabeth II.

Sindrom geriatri sendiri merupakan sekumpulan masalah kesehatan yang sering ditemukan pada orang lanjut usia.

Sementara itu, dalam kesempatan berbeda, dokter umum Ginni Mansberg, dalam program Weekend Sunrise mengungkap kemungkinan lain. Ia menduga kepergian Ratu disebabkan oleh stroke dan serangan jantung.

Selain demensia, lanjut Mansberg, stroke dan serangan jantung menjadi pembunuh wanita terbesar di Inggris.

(FILES) In this file photo taken on June 25, 2015 An EU flag is reflected on the window of Britain's Queen Elizabeth II's car as she arrives at the military airport Tegel in Berlin to fly to Frankfurt am Main, western Germany. - Brightly coloured outfits, a matching hat and a pristine pair of gloves: Queen Elizabeth II's look was instantly recognisable and a self-created uniform styled to suit her role. During her reign, the monarch tried out every shade in the colour chart, from canary yellow to lime green, fuchsia and navy blue. Her inimitable style was developed over the decades by aides and designers, starting with Norman Hartnell, who created her wedding dress when she married Prince Philip in 1947. (Photo by John MACDOUGALL / AFP)Hingga saat ini, pihak istana masih bungkam soal penyebab kematian Ratu Elizabeth II. (AFP/JOHN MACDOUGALL)

Mansberg mungkin ada benarnya. Apalagi jelang kematiannya, terlihat tangan Ratu berwarna keunguan. Perubahan warna pada tangan ini terlihat saat beredar foto Ratu bersalaman dengan perdana menteri Inggris yang baru, Liz Truss.

"Itu masalah peredaran darah yang disebabkan pembuluh darah di luar jantung dan otak menyempit, tersumbat atau mengerut. Kasus ini kadang akibat dari gagal jantung," jelasnya.

Namun demikian, hingga saat ini belum bisa dipastikan penyebab tangan Ratu berwarna keunguan. Prediksi lain muncul, yang mengutip Today, disebutkan bahwa perubahan warna tersebut terjadi akibat luka.

Di usia senja, kulit dan jaringan jadi lebih lemah sehingga benturan kecil bisa menimbulkan bekas.

Sebagaimana diketahui, sebelum kematiannya, tim dokter istana merekomendasikan Ratu untuk tetap 'berada di bawah pengawasan medis'.

(els/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER