Daftar 5 Bule yang Pernah Bikin Ulah di Tempat Wisata Indonesia

3. Panjat pohon keramat tanpa pakai baju

Demi konten, ada lagi bule yang berulah menodai kesucian pura di wilayah Tabanan. Aksi nyeleneh turis asing ini terjadi di depan Pura Dalem, Banjar Adat Dadakan, Desa Abiantuwung pada bulan Juni lalu.

Warga yang melihat kejadian ini sontak meminta bule asal Australia tersebut untuk segera turun dan membawanya ke Polsek Kediri. Bule berinisial SL tersebut mengaku naik ke pohon hanya untuk membuat konten pribadi sesuai hobinya.

Usai kejadian, bule ini sempat dibawa ke Polsek Kediri dan kemudian dipertemukan dengan Bendesa Adat Dadakan serta beberapa orang perwakilan warga. Hasilnya, warga menuntut biaya untuk melaksanakan upacara Guru Piduka sebanyak Rp500 ribu,

4. Menerjang ombak dengan motor

Ada lagi kelakuan bule di Bali yang menerjang ombak di pantai dengan motor. Tak hanya membuat resah pemilik motor, turis asing tersebut dianggap merusak alam.

Bule tersebut mengunggah aksinya di akun TikTok @anaste_amanova bersama teman lelakinya berkendara motor di atas pasir dan menerjang ombak. Warganet pun menilai aksi mereka sangat berbahaya.

Beberapa warganet juga telah mengomentari aksi yang mereka yakin bahwa motor yang dikendarai bukan milik mereka, melainkan motor milik penduduk lokal yang disewa.

Aksi menunggangi motor untuk menerjang ombak memang tidak disarankan karena air laut dengan kadar garam tinggi dapat menyebabkan korosi terhadap komponen sepeda motor, seperti yang dikutip dari detik.com.

5. Kencing sembarangan di Gunung Bromo

Baru-baru ini viral di media sosial seorang bule sengaja buang air kecil sembarangan di Gunung Bromo, Jawa Timur. Video aksi tidak terpuji ini mendapat kecaman dari netizen Indonesia.

Di sisi lain, Gunung Bromo merupakan kawasan yang sakral. Gunung tersebut dianggap oleh masyarakat Tengger erat kaitannya dengan nenek moyang mereka yakni Joko Seger dan Roro Anteng.

Disampaikan oleh tokoh adat Suku Tengger Probolinggo Supoyo bahwa pelancong memang dilarang buang air kecil dengan menghadap Gunung Bromo atau melempar batu ke kawah Bromo. Pelancong juga dilarang mengambil barang yang ada di sekitar Bromo untuk dibawa pulang. Akibat ulahnya tersebut, penolakan agar bule itu tidak datang lagi ke Indonesia disuarakan.