Jakarta, CNN Indonesia --
Beberapa jenis makanan disebut-sebut bisa memicu kanker. Sebagian informasi bisa Anda percaya dan sebagian hanya mitos yang tidak layak dipercaya.
Nutrisi memainkan peranan penting dalam kesehatan termasuk menjauhkan Anda dari risiko kanker.
Berdasar American Cancer Society, sekitar 1 dari 5 kasus kanker di AS dan 1 dari 6 kematian akibat kanker berhubungan dengan kekurangan nutrisi, kelebihan berat badan juga alkohol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Informasi seputar makanan dan kanker kerap membuat orang mengeliminasi makanan tertentu. Padahal tak semua informasi benar dan layak diaplikasikan. Sebaiknya lebih cermat terlebih jika menemukan mitos-mitos seputar makanan dan kanker berikut ini.
1. Setop konsumsi gula, setop pertumbuhan kanker
Fakta: Memangkas atau menghentikan konsumsi gula tidak akan menghentikan pertumbuhan kanker.
Semua sel tubuh, termasuk sel kanker, menggunakan molekul gula atau karbohidrat sebagai sumber energi utama. Namun gula bukan satu-satunya sebab sel juga bisa menggunakan komponen lemak dan protein untuk tumbuh.
"Jika [sel kanker] tidak mendapat gula, mereka mulai memecah komponen dari simpanan energi dalam tubuh," kata Carrie Daniel-MacDougall, ahli epidemiologi nutrisi, seperti dilansir dari WebMD.
2. Makan makanan gosong atau dibakar bisa memicu kanker
Fakta: Belum cukup bukti bahwa makanan yang terlalu matang atau gosong dan makanan dibakar mengakibatkan kanker pada manusia.
Neil Iyengar, ahli onkologi medis, menyebut beberapa penelitian memang menunjukkan dengan membakar makanan, Anda memproduksi karsinogen pada makanan dan berpotensi bahaya buat tubuh. Namun, lanjut dia, untuk saat ini, itu baru hipotesis.
Jenis makanan seperti roti dan kentang melepas akrilamida saat diolah dalam suhu tinggi. Riset pada hewan pengerat, kadar akrilamida tinggi bisa memicu pembentukan tumor.
Hanya saja, riset pada manusia tidak menghasilkan banyak bukti untuk peningkatan risiko kanker.
3. Memanaskan makanan dalam wadah plastik bisa melepaskan zat penyebab kanker
Fakta: Selama wadah atau pembungkus plastik memiliki label aman digunakan dalam microwave, memanaskan makanan tidak menimbulkan ancaman.
Seperti dilansir dari Mayo Clinic, ada beberapa bukti bahwa wadah plastik bisa meleleh saat dipanaskan dan berpotensi membocorkan bahan kimia berbahaya ke makanan. Hal ini bisa terjadi kalau memang wadah memang tidak ditujukan untuk aktivitas pemanasan di microwave.
4. Superfood bisa mencegah kanker
Fakta: Menambahkan makanan berlabel 'superfood' tidak akan mencegah kanker.
"Sejauh ini belum ada data yang cukup kuat untuk menunjukkan bahwa satu makanan atau produk makanan tertentu dapat dengan sendirinya mengurangi risiko kanker atau perkembangan kanker," jelas Iyengar.
Kebutuhan nutrisi, lanjut dia, sangat kompleks dan tergantung dari total diet Anda. Nutrisi juga berhubungan kesehatan secara umum, tingkat aktivitas fisik dan kondisi genetik. Dengan begini, jenis intervensi diet pada tiap orang akan berbeda.
5. Makan makanan kaleng menyebabkan kanker
Fakta: Makanan kaleng tidak mempengaruhi risiko kanker.
Dugaan ini muncul karena kaleng dilapisi dengan Bisphenol-A (BPA). Orang pun bertanya-tanya apa BPA bisa meningkatkan risiko kanker. Namun tidak ada bukti yang mendukung kecurigaan ini.
Makan makanan yang telah lama disimpan dalam kaleng berlapis BPA tidak mengakibatkan kanker.
6. Tomat bisa mencegah kanker
Fakta: Makan tomat tidak bisa mencegah kanker.
Tomat dianggap salah satu makanan pencegah kanker karena beberapa studi menghubungkan tomat dengan pencegahan kanker prostat. Seperti dilansir dari Cancer Research UK, studi fokus pada komponen likopen pada tomat.
Akan tetapi, tidak ada bukti bahwa likopen bisa mengurangi atau mencegah risiko kanker prostat. Meski demikian, tomat tetap baik dimasukkan dalam diet harian karena menyehatkan tubuh secara keseluruhan.