Makanan terbaik saat diet lainnya adalah dada ayam. Namun, pilihlah dada ayam fillet yang disajikan tanpa kulit.
Dada ayam tanpa kulit mengandung protein yang berperan penting dalam proses penurunan berat badan.
Kentang merupakan makanan luar biasa untuk menurunkan berat badan. Kentang mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asupan kentang rebus dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama.
Selain kentang, Anda juga bisa mencoba umbi-umbian lainnya seperti ubi.
Sama seperti salmon, tuna adalah sumber protein yang mengenyangkan. Protein dapat membantu Anda menekan rasa lapar dan makan berlebih.
Sup bisa menjadi cara lezat untuk menyajikan berbagai jenis sayur dan biji-bijian dalam satu mangkuk.
Bagi sebagian orang, butuh waktu yang lama untuk menghabiskan semangkuk sup. Hal itu membuat banyak orang memakan sup secara perlahan.
Makan secara perlahan membantu Anda makan dengan lebih sadar atau mindful. Hal ini bisa membantu mencegah risiko makan berlebih.
Meski terasa panas di mulut, namun makanan pedas jadi salah satu makanan terbaik saat diet. Makanan ini terbukti dapat membantu menurunkan berat badan.
Cabai mengandung senyawa bernama capsaicin. Beberapa penelitian menemukan bahwa capsaicin dapat meningkatkan kemampuan tubuh dalam memetabolisme lemak dan meningkatkan rasa kenyang.
![]() |
Jeruk Bali sangat tinggi serat dan berbagai nutrisi lain yang dapat memicu rasa kenyang.
Sebuah penelitian menemukan, asupan jeruk Bali sebelum makan dapat membantu proses penurunan berat badan. Cara kerjanya adalah dengan membuat Anda merasa kenyang dalam waktu yang lebih lama.
Biji chia disebut-sebut sebagai makanan paling sehat di dunia. Gara-garanya adalah kandungan seratnya yang bejibun.
Dalam setiap satu ons biji chia terkandung sebanyak 10 gram serat.
Tingginya kandungan serat yang dimiliki membuat biji chia cocok dijadikan camilan yang dapat meningkatkan rasa kenyang.
Lihat Juga : |
Yogurt Yunani menjadi salah satu makanan terbaik saat diet. Yogurt satu ini memiliki kandungan protein yang dua kali lipat lebih banyak daripada yogurt biasa.
Terlebih, yogurt Yunani juga mengandung bakteri probiotik yang dapat meningkatkan fungsi usus. Usus yang sehat membantu tubuh terlindungi dari risiko peradangan serta resistensi leptin. Nama terakhir merupakan salah satu hal yang paling berkontribusi dalam memicu obesitas.
(asr)