Kamu tentu sudah terbiasa ketika naik pesawat, tidak bisa internetan, karena maskapai kebanyakan tidak menyediakan wi-fi secara gratis. Wi-fi menjadi sebuah kemewahan ketika kamu berada dalam penerbangan.
Kebijakan memberikan fasilitas wi-fi gratis untuk penumpang pesawat masih jarang ada. Maskapai yang menawarkan fasilitas tersebut salah satunya JetBlue, yang memulainya pada 2017.
Seperti dilansir CN Travel, sesungguhnya fasilitas wi-fi dapat disediakan di pesawat, apabila maskapai memasang perangkatnya di pesawat. Namun, wi-fi di pesawat merupakan barang yang mahal, karena ada biaya tambahan yang dikenakan kepada penumpang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski harus membayar mahal, wi-fi di pesawat koneksinya juga tak jarang kurang bagus. Sehingga penyediaan wi-fi pun kerapkali terasa kurang maksimal bagi penumpang yang sudah membayar.
Penumpang yang membayar untuk fasilitas wi-fi di pesawat, tentu menjadi sumber pemasukan untuk maskapai penerbangan. Jadi, jika bisa mendapat pemasukan, kenapa harus menyediakan yang gratis, begitu sederhananya.
Beberapa maskapai masih memberlakukan tambahan biaya jika penumpang pesawat menginginkan fasilitas wi-fi. Tapi, sebenarnya sejumlah maskapai terus mempertimbangkan menyediakan layanan wi-fi gratis di masa depan.
![]() |
Memasang wi-fi berkecepatan tinggi di pesawat bukanlah proses yang gampang. Uang yang digelontorkan maskapai untuk fasilitas wi-fi tidak sedikit, terutama bila ingin konektivitasnya bagus.
Perusahaan internet satelit di banyak maskapai penerbangan di Amerika Serikat, Viasat, menyebut, beberapa jenis pesawat bisa dipasang wi-fi ketika masih berada di pabrik pembuatan. Jadi, ketika pesawat sudah beroperasi melayani penumpang, wi-fi sudah terpasang.
Maskapai mesti menghentikan layanan selama beberapa hari untuk pemasangan perangkat keras/sistem konektivitas dalam penerbangan, yang digunakan untuk wi-fi.
Wakil Presiden Panasonic Avionics Corporation., Jeff Sare, mengungkapkan, pesawat mesti punya antena satelit, modem jaringan, dan sejumlah titik akses nirkabel di sekitar interior. Seluruh perangkat keras itu juga harus dipelihara, karena risiko rusak lebih tinggi akibat penggunaan di udara.
Untuk memasang seluruh perangkat di pesawat itu, dibutuhkan waktu beberapa hari. Maskapai sendiri berpikir berulangkali untuk memarkir pesawat beberapa hari, yang berarti kerugian dan layanan pelanggan menjadi terganggu.
(wiw/wiw)