HBsAg Positif saat Tes Lab, Apa Artinya?

CNN Indonesia
Rabu, 28 Sep 2022 15:00 WIB
Tes darah HBsAg digunakan untuk mendeteksi hepatitis B. Apa itu HBsAg positif?
Ilustrasi. Masyarakat perlu tahu apa itu HBsAg positif untuk mengetahui status hepatitis. (iStockphoto/Blueshot)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tes darah HBsAg digunakan untuk mendeteksi hepatitis B. Jika hasilnya positif, apa itu HBsAg positif? Simak uraian berikut untuk memahaminya.

Hepatitis B merupakan infeksi organ hati yang berpotensi mengancam nyawa. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV).

Seperti dikutip dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi HBV akan menempatkan orang pada risiko kematian tinggi akibat sirosis dan kanker hati.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deteksi hepatitis B dilakukan lewat tes darah, yakni tes darah HBsAg atau Hepatitis B surface Antigen. Hepatitis B Foundation menjelaskan, tes ini mampu mendeteksi keberadaan virus hepatitis yang sebenarnya (surface antigen) pada darah.

Pusat virus hepatitis B adalah DNA untuk mereplikasi diri. Di sekitar DNA, terdapat protein yang tidak dapat dideteksi tes darah. Kemudian bagaimana bisa virus terdeteksi?

Di sekeliling virus terdapat 'amplop' yang melindungi virus dari serangan sistem kekebalan tubuh. Namun, sistem kekebalan tubuh terbilang pandai dan bisa melewati virus.

Seperti dikutip dari Very Well Health, saat kekebalan tubuh mampu melewati 'amplop', terdapat sisa protein antigen permukaan yang tertinggal di darah seperti puing-puing. Puing-puing inilah yang mampu ditangkap tes darah.

Hasil tes bisa saja negatif atau positif. Apa itu HBsAg positif?

Hasil positif atau reaktif dari hasil tes menandakan seseorang terinfeksi hepatitis B dan bisa menularkan virus hepatitis B pada orang lain lewat darah.

Hasil HBsAg positif perlu dilanjutkan dengan tes lain untuk mengetahui apakah infeksi hepatitis bersifat akut atau kronis.

Kapan Harus Skrining Hepatitis B?

ilustrasi hepatitisIlustrasi. Ada kondisi tertentu dimana Anda perlu melakukan skrining hepatitis. (iStockphoto/1001Love)

Mengutip laman Mayo Clinic, deteksi hepatitis B tak harus menunggu hingga ada gejala.

Ada beberapa kondisi dimana Anda disarankan untuk melakukan skrining. Berikut diantaranya.

- hamil,
- tinggal dengan orang dengan hepatitis B,
- memiliki pasangan seksual lebih dari satu,
- berhubungan seksual dengan orang yang sakit hepatitis B,
- memiliki riwayat penyakit menular seksual,
- ODHA atau memiliki hepatitis C,
- konsumsi obat yang menekan sistem imun,
- riwayat penyalahgunaan narkoba,
- tinggal di negara dengan kasus hepatitis tingggi seperti sejumlah negara di Asia, Kepulauan Pasifik, Afrika, atau Eropa Timur,
- hasil tes enzim liver menunjukkan abnormalitas.

(els/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER