Daftar 10 Negara Paling Malas di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

CNN Indonesia
Rabu, 05 Okt 2022 19:30 WIB
Indonesia menempati posisi teratas dalam daftar negara paling malas di dunia. Rata-rata warga Indonesia hanya menghabiskan 3.513 langkah per hari.
Ilustrasi. Indonesia menempati posisi teratas dalam daftar negara paling malas di dunia. (iStockphoto/José Antonio Luque Olmedo)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mager alias malas gerak jadi fenomena yang ramai belakangan. Jika ada negara paling malas di dunia, negara mana yang pantas mendapatkannya?

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Stanford University, Amerika Serikat, mencoba mencari jawaban akan pertanyaan di atas. Dilihat dari rata-rata jumlah langkah kaki, beberapa negara disebut memiliki penduduk yang malas bergerak.

Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017. Penelitian melibatkan 700 ribu orang di 46 negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature ini menemukan Hong Kong sebagai negara yang paling aktif. Rata-rata penduduk Hong Kong menghabiskan hingga 6.880 langkah setiap hari.

Ahli bioteknologi yang memimpin penelitian tersebut, Scott Delp, mengklaim bahwa penelitian tersebut 1.000 kali lebih besar daripada penelitian serupa yang pernah dilakukan sebelumnya.

Lantas, negara mana yang pantas mendapatkan predikat negara paling malas di dunia? Jawabannya ternyata Indonesia.

Melansir USA Today, penduduk Indonesia rata-rata hanya menghabiskan 3.513 langkah sehari. Angka ini masih berada di bawah rata-rata penduduk dunia yang menghabiskan 4.961 langkah per hari.

Berikut daftar 10 besar negara paling malas di dunia:

1. Indonesia (3.513 langkah per hari)
2. Arab Saudi (3.807 langkah per hari)
3. Malaysia (3.963 langkah per hari)
4. Filipina (4.008 langkah per hari)
5. Afrika Selatan (4.105 langkah per hari)
6. Qatar (4.158 langkah per hari)
7. Brasil (4.289 langkah per hari)
8. India (4.297 langkah per hari)
9. Mesir (4.315 langkah per hari)
10. Yunani (4.350 langkah per hari)

Minim bergerak atau yang kini dikenal dengan gaya hidup sedenter meningkatkan risiko obesitas. Di Indonesia sendiri, prevalensi obesitas terus meningkat dari tahun ke tahun.

Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi obesitas berada di angka 21,8. Angka ini terus meningkat dari 14,8 pada tahun 2013 dan 10,5 pada tahun 2007.

(asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER