Sean Sheila, label pakaian siap pakai asal Indonesia yang membuka showroom selama Paris Fashion Week, merampungkan koleksi terbaru mereka yang berjudul Alter.
Koleksi ini bercerita tentang body modification dan 'alteration', atau sebuah perubahan.
Sebuah jaket neoprene memiliki lengan dengan struktur seperti baju zirah yang mengingatkan pada power suit dari koleksi Thierry Mugler, yang meskipun terlihat kokoh, terasa sangat ringan berkat pengolahan material yang baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Blus dihiasi dengan piercing sebagai kancing. Beberapa tampilan dekonstruksi yang menjadi signature mereka juga hadir di oversized pants.
Sebuah setelan dengan built-in corset dilapisi dengan polyurethane berwarna perak, yang nyaris tampak seperti baju perang. Kesan 'berat' dari beberapa tampilan ini diimbangi dengan kelembutan sulaman bermotif ginko yang diaplikasikan ke jaket bergaya kimono, hot pants, dan bolero berwarna lilac. Hampir seluruh karya mereka adalah hasil kerjasama dengan SLB Negeri Purbalingga.
Setelah musim lalu menjadi satu-satunya label asal Indonesia yang masuk kalender resmi PFW showrrom, Sean Sheila membagi cerita kerja keras mereka untuk kembali ke PFW pascapandemi, dimana mereka harus memulai kembali bisnis mereka yang sempat terganjal.
Beberapa buyer internasional sempat menghentikan pesanan. Kini, dengan dukungan dari Kementerian Perdagangan dan Kedutaan Besar RI di Paris, mereka kembali membuka showrrom di bawah naungan L'Adresse, sebuah agensi berbasis di Paris.
![]() Sean Sheila, label pakaian siap pakai asal Indonesia yang membuka showroom selama Paris Fashion Week, mengelarkan koleksi terbaru mereka yang berjudul Alter, yang bercerita tentang body modification dan ‘alteration’, atau sebuah perubahan |
Apa pertimbangan pemerintah untuk memutuskan mendukung Sean Sheila membuka showrrom di Paris?
Ruth Joanna Samaria, atase perdagangan KBRI Paris menjelaskan, bahwa Sean Loh dan Sheila Agatha, pendiri brand Sean Sheila, memiliki niat yang kuat.
"(Sean Sheila) sudah ready. Sudah beberapa kali mereka pernah ikut (membuka showroom selama PFW)", ujarnya selama kunjungan CNN Indonesia di showrrom Premiere Classe di Taman Tuillerie di tengah kota Paris.
Menurut Ruth, selain responsif, Sean Sheila juga bersedia untuk membuka showroom kolektif.
"(Label yang ingin ikut) nggak bisa sembarangan, dan dia harus mau bersaing, tampil sama teman-teman yang lain," terangnya lebih lanjut.
Untuk kedua kalinya, Sean Sheila memamerkan karya mereka bersama Jewel Rocks (perhiasan). Kali ini, beberapa brand lain juga ikut bergabung, yakni BLP Beauty (produk make-up), Kea (produk kerajinan dan tas), dan Warp (tas dan aksesori).
"Kami ingin memastikan, saat produknya sudah ada disini, mereka paling tidak bisa bisa berkompetisi dengan brand yang lain," kata Ruth dengan bersemangat.
Lihat Juga :![]() Laporan dari Paris Perjuangan Desainer Indonesia 'Mendobrak' Paris |
Kesiapan dengan buyer dari sisi supply chain memang menjadi masalah bagi banyak label, apalagi ketika sebuah rumah mode independen dengan sumber daya yang terbatas.
Kementerian Perdagangan juga menyeleksi label menurut kriteria ini. Harapannya, agar label asal Indonesia, selain dikenal di mancanegara, bisa berkembang dan memiliki pasar yang lebih luas.
Sean Sheila secara rutin menampilkan karya mereka dari musim ke musim, dan dukungan dari pemerintah tentu saja sangat membantu, apalagi untuk event sekelas PFW. Layaknya mendirikan sebuah label, konsistensi dan kolaborasi yang seimbang adalah kuncinya.
![]() Sean Sheila, label pakaian siap pakai asal Indonesia yang membuka showroom selama Paris Fashion Week, mengelarkan koleksi terbaru mereka yang berjudul Alter, yang bercerita tentang body modification dan ‘alteration’, atau sebuah perubahan |