Dokter Catat Lonjakan Kasus Penyakit Ginjal Misterius pada Anak

CNN Indonesia
Senin, 10 Okt 2022 14:00 WIB
Kasus penyakit ginjal misterius pada anak ditemukan melonjak. Penyakit ini diperkirakan telah menyerang sekitar 100 anak sepanjang 2022.
Ilustrasi. Kasus penyakit ginjal misterius pada anak ditemukan melonjak. (iStockAleksandarNakic)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kasus penyakit ginjal misterius pada anak ditemukan melonjak dalam satu tahun terakhir. Penyakit ini diperkirakan telah menyerang sekitar 100 anak sepanjang 2022.

Hal tersebut disampaikan oleh dokter spesialis anak Henny Adriani dalam program bincang-bincang yang disiarkan di kanal YouTube Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Senin (10/10).

Menurut Henny, peningkatan jumlah kasus tersebut puncaknya terjadi dalam dua bulan terakhir ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sampai saat ini, kita masih dalam proses investigasi, mencari tahu apa yang jadi penyebab dari gangguan ini, yang kasusnya melonjak pesat di dua bulan terakhir," ujar Henny.

Secara medis, penyakit ini dikenal dengan istilah gangguan ginjal akut progresif atipikal. Penyakit ini merupakan kondisi adanya gangguan yang menyebabkan penurunan fungsi ginjal yang terjadi secara tiba-tiba.

Penyakit ini berkembang dengan sangat cepat, mendadak, dan kondisi perburukan yang juga lebih cepat dari biasanya. Hal inilah yang membuatnya disebut sebagai 'penyakit ginjal misterius'.

"Yang menarik adalah perjalanan penyakitnya. Cepat, mendadak, perburukannya juga cepat. Itu yang membuat kami, sebagai dokter anak, menganggap ini [gangguan ginjal akut] sebagai sesuatu yang tidak biasa," ujar Henny menjelaskan.

Menurut Henny, biasanya penyakit ini ditandai oleh frekuensi buang air kecil pada anak yang menurun drastis. Selain itu juga dapat dilihat berdasarkan pemeriksaan laboratorium.

Dalam kasus ini, sebagian besar pasien yang terkena umumnya merupakan anak yang berusia di bawah enam tahun.

"Dari apa yang kita lihat, anak-anak yang mengalami ini lebih banyak berusia di bawah enam tahun," ujar Henny. Namun, dia tak menutup kemungkinan anak berusia di atas enam tahun juga bisa mengalaminya.

Diduga berhubungan dengan Covid-19

ilustrasi bayi isolasi mandiri dan ilustrasi anak isolasi mandiriIlustrasi. Kasus penyakit ginjal misterius pada anak ditemukan melonjak. (iStockphoto)

Henny menduga, penyakit ginjal misterius ini berhubungan dengan Covid-19. Namun demikian, belum diketahui dengan pasti hubungan apa yang terjadi antara kedua penyakit ini.

Pada dasarnya, anak-anak belum memiliki antibodi Covid-19. Apalagi untuk anak di bawah usia 6 tahun yang belum diperbolehkan mendapatkan vaksin Covid-19. Terkecuali, anak-anak yang pernah terinfeksi SARS-CoV-2 sebelumnya.

Namun, berdasarkan temuan sejauh ini, anak-anak yang mengalami penyakit ginjal misterius terbukti pernah terinfeksi Covid-19 sebelumnya.

"Sebagian besar anak-anak ini punya bukti Covid-19," ujar Henny. Salah satunya dilihat dari adanya antibodi Covid-19.

Namun demikian, Henny dan tim dokter lainnya belum bisa mengkonfirmasi atau memastikan hal tersebut.

"Tapi kami tetap berpikir bahwa ini [penyakit ginjal misterius anak] berkaitan [dengan Covid-19]," tambah Henny.

Orang tua disarankan untuk memperhatikan sejumlah gejala yang dialami anak, seperti demam, diare, dan gangguan saluran napas. Orang tua juga perlu memperhatikan frekuensi buang air kecil anak.

"Begitu jumlah kencingnya berkurang, maka harus langsung dibawa ke dokter," ujar Henny.

Dengan adanya kasus ini, Henny mengingatkan bahwa penyakit ginjal bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak.

"Ginjal itu bukan cuma penyakit orang tua, tapi juga anak-anak," ujar Henny.

(asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER