Jadi Negara Paling Mager, Benarkah Orang Indonesia Pemalas?

CNN Indonesia
Kamis, 13 Okt 2022 15:00 WIB
Indonesia disebut-sebut sebagai negara paling malas jalan kaki di dunia. Benarkah demikian?
Ilustrasi. Indonesia disebut-sebut sebagai negara paling malas jalan kaki di dunia. (CNNIndonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia disebut-sebut sebagai negara paling mager di dunia. Pasalnya, rata-rata jumlah langkah kaki per hari masyarakat Indonesia berada di posisi paling rendah.

Hal itu didapatkan dalam sebuah penelitian yang dilakukan Stanford University pada 2017 lalu. Hing Kong menempati urutan pertama dengan rata-rata 6.880 langkah kaki per hari.

Sementara Indonesia berada di posisi paling bontot dengan rata-rata 3.513 langkah per hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

New York Times menilai hal ini salah satunya didorong oleh Jakarta yang dinilai tak ramah pejalan kaki. Alih-alih berjalan kaki, masyarakat di Indonesia, terutama Jakarta dan daerah perkotaan lainnya, lebih memilih angkutan pribadi dan transportasi lainnya yang lebih praktis, bahkan hanya untuk menempuh jarak 200 meter.

Menanggapi hal tersebut, Guru Besar Psikolog Sosial Universitas Indonesia Hamdi Muluk melihat negara-negara tropis dengan tingkat kelembapan tinggi menempati posisi-posisi terendah. Hal ini dinilai membuat banyak orang tidak nyaman untuk berjalan kaki.

"Ya, mungkin salah satu penjelasannya karena Indonesia adalah negara tropis dengan kelembapan yang tinggi, bikin cepat keringatan dan enggak nyaman jalan kaki. Jadi dikit-dikit naik kendaraan," imbuh Hamdi pada saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (12/10).

Faktor kultur masyarakat Indonesia yang selalu mengandalkan aplikasi kendaraan online juga menjadi penyebab orang malas berjalan kaki. Terlebih lagi, ongkos kendaraan online yang murah membuat masyarakat lebih memilih untuk naik kendaraan, alih-alih berjalan kaki.

"Saya pernah baca salah satu negara paling masif layanan penumpang ojek dengan motor itu, ya, Indonesia," ujar Hamdi.

Sementara negara maju lainnya, Hamdi melihat, umumnya menggunakan metro train atau semacam bus yang mengharuskan orang-orang jalan ke titik halte pemberangkatan. Hal ini jelas berbeda dengan ojek yang membuat seseorang tak perlu repot jalan ke titik penjemputan.

Orang Indonesia Bukan Pemalas

ilustrasi jalan kakiIlustrasi. Indonesia jadi negara paling malas jalan kaki sedunia. (iStockphoto/ VTT Studio)

Namun, Hamdi menolak jika orang Indonesia dianggap pemalas. Menurutnya, banyak sektor informal di Indonesia yang mengharuskan orang untuk keluar rumah untuk menghidupi diri sendiri dan keluarga.

Rasa malas jalan kaki, lanjut Hamdi, tampaknya hanya terjadi di antara masyarakat perkotaan yang memiliki akses mudah untuk banyak hal. Misalnya, ongkos ojek yang murah, banyak masyarakat yang memilih bepergian dengan ojek.

Tingkat polusi udara, tata kota yang semrawut, dan trotoar yang tidak nyaman juga dinilai turut berkontribusi.

"Pengamatan saya gitu [masyarakat perkotaan lebih malas]. Karena di kota polusi, semrawut, trotoar enggak aman, malas jalan," ujar Hamdi.

Kondisi ini jelas berbeda dengan di kawasan pedesaan. Di kawasan pedesaan, menurutnya, lebih nyaman untuk dibuat jalan kaki. Selain itu, ada banyak juga hal-hal lain yang membuat masyarakat pedesaan masih gemar berjalan kaki.

"Cari makan, kan, aktivitas ekonomis, mobilitas. Sementara di desa, kan, juga bertani ke sawah. Jadi enggak malas sebenarnya," katanya.

Lagi pula, menurut Hamdi, rata-rata jumlah langkah kaki per hari yang rendah tak bisa disamakan dengan kemalasan.

(del/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER