5 Kesalahan Diet Mediterania, Impian Tubuh Sehat Bisa Jadi Gagal

CNN Indonesia
Senin, 17 Okt 2022 07:16 WIB
Meski dikenal menyehatkan, namun beberapa kesalahan diet Mediterania bisa membuat impian tubuh yang sehat jadi gagal. Berikut di antaranya.
Ilustrasi. Meski dikenal menyehatkan, namun beberapa kesalahan diet Mediterania bisa membuat impian tubuh yang sehat jadi gagal. (iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Diet Mediterania jadi salah satu diet yang populer. Diet ini bahkan digadang-gadang sebagai diet tersehat selama bertahun-tahun.

Diet ini berfokus pada asupan makanan seperti sayur, buah, biji-bijian, dan lemak sehat.

Makanan kaya protein hewani seperti daging ayam tanpa kulit juga masuk dalam konsep diet ini. Hanya saja, protein dikonsumsi dalam jumlah terbatas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, meski dikenal menyehatkan, ada beberapa kesalahan diet Mediterania yang kerap dilakukan banyak orang. Daftar kesalahan berikut bisa bikin tujuan tubuh yang sehat menjadi gagal. Berikut di antaranya.

1. Asupan minyak zaitun berlebih

Meski menyehatkan, namun minyak zaitun tetaplah minyak. Ia mengandung lemak yang bisa berbahaya untuk tubuh.

Terlalu banyak minyak zaitun dapat memicu sejumlah gejala seperti diare, mual-muntah, demam, dan masih banyak lagi.

Menukil laman GoodRX Health, jumlah lemak yang ideal adalah sekitar 30 persen dari total asupan kalori per hari. Jadi, Anda hanya perlu menggunakan minyak zaitun 1-2 sdm dalam sekali makan.

2. Wine berlebih

Ilustrasi peminum anggurIlustrasi. Asupan wine berlebih, salah satu kesalahan diet Mediterania. (Skitterphoto)

Salah satu hal yang paling disukai dari diet Mediterania adalah diperbolehkannya seseorang untuk meneguk segelas minuman anggur atau wine.

Namun sayang, beberapa orang mengartikannya secara berlebih. Tak cuma satu gelas, orang bisa meminum wine dalam jumlah berlebih saat menjalani diet ini.

Mengutip Express, Steven Masley, penulis buku The Mediterranean Method, mengatakan bahwa satu gelas wine umumnya jadi pendamping orang-orang Mediterania saat makan malam.

Hanya saja, jika dikonsumsi dalam jumlah besar, minuman beralkohol--termasuk wine--dapat meningkatkan kadar gula darah dan memicu sejumlah penyakit seperti hipertensi, stroke, dan kanker payudara.

Untuk berpegang pada diet sehat ini, alih-alih fokus pada wine, tingkatkan asupan air mineral setiap kali makan.

3. Makan dengan cepat

Saat melakukan diet ini, banyak orang yang lebih fokus pada apa yang ada di piring. Tapi, lupa untuk memakannya dengan nikmat.

Padahal, diet ini tak cuma bicara soal makanan, tapi fokusnya justru pada gaya hidup.

Diet ini menekankan kebiasaan makan yang mindful, lambat, dan menyenangkan. Makan lambat memberikan lebih banyak kepuasan. Penelitian juga menunjukkan, makan secara perlahan membuat seseorang mengonsumsi kalori harian dalam jumlah yang lebih sedikit.

4. Kurang asupan ikan dan makanan laut lainnya

Makan ikan hanya beberapa kali dalam sebulan tak akan menghasilkan manfaat yang bisa didapat diet ini. Setidaknya, konsumsi makanan laut 2-3 kali dalam sepekan.

Mengutip berbagai sumber, asam lemak omega-3 dalam makanan laut bermanfaat untuk kesehatan tubuh secara menyeluruh.

5. Memasak minyak zaitun dengan suhu panas yang tinggi

ilustrasi minyak gorengIlustrasi. Memasak minyak zaitun, salah satu kesalahan diet Mediterania. (iStockphoto/zeljkosantrac)

Jangan gunakan minyak zaitun extra-virgin untuk memasak dengan suhu panas atau api sedang-tinggi.

Setelah mencapai 204 derajat Celcius--suhu maksimum yang dapat dicapai--minyak zaitun akan mulai kehilangan gizinya.

Lebih buruk lagi, minyak yang terlalu panas justru bisa memicu stres oksidatif dan peradangan.

Cukup gunakan minyak zaitun extra-virgin dengan cara disiram di atas makanan. Gunakan minyak zaitun murni atau beberapa minyak lainnya yang sehat untuk memasak dengan suhu panas.

Demikian beberapa kesalahan diet Mediterania. Hindari agar impian tubuh yang sehat bisa tercapai.

(asr/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER