Ramai Gangguan Ginjal Misterius, Kapan Anak Harus Dibawa ke Dokter?

CNN Indonesia
Senin, 17 Okt 2022 10:30 WIB
Penurunan frekuensi buang air kecil jadi salah satu gejala gangguan ginjal misterius. Lantas, kapan anak harus dibawa ke dokter?
Ilustrasi. Penurunan frekuensi buang air kecil jadi salah satu gejala gangguan ginjal misterius. (iStock/T Turovska)
Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia kini tengah diramaikan oleh temuan ratusan kasus gangguan ginjal misterius. Hingga Jumat (14/10), penyakit yang belum diketahui penyebabnya ini telah menyerang 152 anak di Indonesia.

Gangguan ginjal akut misterius merupakan kondisi penurunan fungsi ginjal yang terjadi secara tiba-tiba. Kondisi ini membuat ginjal tak bisa memproduksi urine yang sebenarnya berperan untuk membuang racun-racun dalam tubuh.

Hingga saat ini belum diketahui dengan pasti penyebab gangguan ginjal misterius ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, dipastikan bahwa penyakit satu ini tak berhubungan dengan Covid-19. Hal ini salah satunya disampaikanoleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi.

"Tidak kalau itu [terkait dengan Covid-19), sudah pasti tidak," ujar Nadia pada CNNIndonesia.com, Jumat (14/10).

Sebelumnya, hasil penelusuran para dokter juga menemukan hal yang sama. Hasil memperlihatkan tak semua pasien memiliki antibodi Covid-19.

"Antibodi Covid-19 ditemukan 38 persen positif, lalu 31,6 persen negatif, dan 29 persen enggak diperiksakan," ujar Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso dalam konferensi pers daring, Jumat (14/10).

Kapan harus ke dokter?

Pada dasarnya, gangguan ginjal misterius sama dengan penyakit ginjal lainnya. Kondisi ini menyebabkan ginjal tak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

Penurunan frekuensi buang air kecil jadi salah satu gejala gangguan ginjal misterius yang perlu diperhatikan orang tua.

"Kalau di tahap awal, memang paling sensitif itu kita melihat produksi urine," ujar dokter spesialis anak konsultan Henny Adriani dalam bincang-bincang di kanal YouTube IDAI, pekan lalu.

Ilustrasi anak di toiletIlustrasi. Jarang buang air kecil, salah satu tanda gangguan ginjal misterius. (iStock/eldemir)

Jika gejala dibiarkan tanpa pengobatan, fungsi ginjal bisa terus menurun. Penurunan ginjal hingga 50 persen bisa membuat badan membengkak, napas terasa cepat dan dalam, hingga kejang akibat tekanan darah tinggi.

Pertanyaannya kemudian, kapan anak harus dibawa ke dokter?

Henny menjelaskan, jika anak mulai mengalami penurunan produksi urine, maka orang tua perlu membawanya ke rumah sakit. Berikut beberapa tanda yang membuat anak harus dibawa ke RS:

- diare,
- demam,
- batuk pilek,
- buang air kecil kurang dari 5-6 kali dalam sehari.

(tim/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER