Tak hanya orang dewasa, penyakit ginjal juga dapat dialami oleh anak-anak. Ada beberapa kebiasaan yang dapat merusak ginjal, termasuk pada anak.
Belum lama ini, kasus gangguan ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak tengah menghantui Indonesia. Dilaporkan hingga Jumat (14/10), sebanyak 152 kasus telah ditemukan.
Penyakit ginjal dapat memengaruhi anak-anak dengan berbagai cara. Mulai dari gangguan yang dapat diobati tanpa konsekuensi jangka panjang, hingga kondisi yang mengancam jiwa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika terlambat ditangani, ginjal anak bisa mengalami kerusakan parah dan permanen.
Untuk mencegahnya, Anda perlu menghindari beberapa kebiasaan yang dapat merusak ginjal berikut ini, mengutip berbagai sumber.
Kadar gula darah di atas 180 mg/dl menyebabkan ginjal mengeluarkan gula dalam urine. Artinya, pada kondisi diabetes, kelebihan gula dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
Jadi, orang tua disarankan untuk terlalu banyak memberikan makanan dan minuman manis pada anak agar ginjal tetap sehat.
Sering menggunakan garam secara berlebihan dalam makanan dapat menimbulkan ancaman bagi ginjal. Mengonsumsi terlalu banyak makanan asin tak hanya menghasilkan beban natrium yang berlebihan, tetapi juga menyebabkan hipertensi.
![]() |
Asupan air yang rendah juga merupakan salah satu alasan utama berkembangnya batu ginjal. Dehidrasi merupakan salah satu penyebab utama penyakit ginjal.
Faktanya, mengonsumsi jumlah air yang cukup dapat membantu ginjal mengeluarkan natrium dan racun dari tubuh.
Biasakan anak untuk meminum air sebanyak 5 gelas untuk usia 1-3 tahun dan 6-7 gelas untuk anak usia 4-8 tahun.
Rendahnya kualitas tidur juga bisa memicu masalah pada ginjal. Tidur adalah waktu yang penting bagi ginjal untuk meregenerasi jaringan yang rusak.
Siklus tidur-bangun yang buruk tidak hanya merusak ginjal, tetapi juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan aterosklerosis, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penurunan aliran darah ginjal.
Anjurkan anak untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup di malam hari yaitu 9-12 jam setiap malam.
Makanan olahan sarat dengan natrium dan fosfor. Penderita penyakit ginjal harus menahan diri dari kebiasaan konsumsi makanan kemasan karena dapat merusak ginjal dan juga tulang.
Kandung kemih yang penuh dapat memberi tekanan pada ginjal dan menyebabkan kerusakan.
Tidak hanya itu, menyimpan urine di kandung kemih dalam waktu yang lama dapat menciptakan situasi yang ideal bagi bakteri untuk berkembang biak. Kondisi ini pada akhirnya dapat menyebabkan infeksi yang dapat menyebar ke ginjal.
Kekurangan vitamin D telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit ginjal. Cukup jemur anak selama 10-15 menit sehari sebelum jam 10 pagi untuk memenuhi kebutuhan vitamin D anak harian.
Banyak meneguk minuman bersoda yang mengandung asam fosfat yang dapat menyebabkan keropos tulang dari waktu ke waktu. Diet tinggi fosfor juga berpotensi menyebabkan kerusakan pada ginjal.
Konsumsi protein yang tinggi dapat menyebabkan asidosis yang berbahaya untuk ginjal. Berikan anak pola makan yang seimbang dengan sayuran untuk menghindari kerusakan pada ginjal.
Asupan daging, produk susu dan kacang-kacangan terlalu banyak harus dihindari untuk mengurangi asupan protein berlebih pada anak.
(del/asr)