Gejala Kanker Pembuluh Darah, Memar di Permukaan Kulit

CNN Indonesia
Rabu, 19 Okt 2022 20:55 WIB
Kanker juga bisa menyerang pembuluh darah atau disebut angiosarkoma. Kenali gejala kanker pembuluh darah.
Kanker juga bisa menyerang pembuluh darah atau disebut angiosarkoma. Kenali gejala kanker pembuluh darah.(PDPics/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kanker juga bisa menyerang pembuluh darah atau disebut angiosarkoma. Kenali gejala kanker pembuluh darah.

Angiosarkoma merupakan jenis kanker langka yang terbentuk di lapisan pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Seperti dilansir dari Mayo Clinic, jenis kanker ini termasuk langka dan bisa terjadi di berbagai area tubuh.

Akan tetapi, angiosarkoma paling sering terjadi di kulit area kepala dan leher. Meski kanker memungkinkan muncul di area organ dalam seperti hati dan jantung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gejala kanker pembuluh darah bisa terlihat pada area kulit termasuk kulit kepala. Berikut beberapa gejala angiosarkoma.

1. Permukaan kulit seperti terangkat dan tampak seperti memar berwarna keunguan
2. Kenampakan yang mirip memar ini membesar dari waktu ke waktu dan muncul lesi
3. Jika terbentur atau terluka, area memar ini akan berdarah
4. Terjadi pembengkakan kulit di sekitar lesi

Kemudian jika angiosarkoma terjadi pada jaringan lebih dalam seperti hati atau jantung, gejalanya tidak terlalu terlihat. Seperti dilansir dari WebMD, pasien bisa merasakan nyeri.

Apa penyebab kanker pembuluh darah?

Angiosarkoma terjadi saat sel pada lapisan dalam pembuluh darah berubah abnormal. Dilansir dari Cleveland Clinic, sel abnormal ini tidak mati seperti sel normal tetapi terus tumbuh dan membesar.

Penyebab pasti kanker pembuluh darah belum diketahui secara pasti. Namun peneliti meyakini tumor mulai terbentuk saat ada sesuatu yang berubah pada kode genetik pembuluh darah atau pembuluh getah bening.

Berikut beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan peluang seseorang terkena angiosarkoma dan menyebabkan gejala kanker pembuluh darah.

1. Riwayat terapi radiasi, khususnya radiasi untuk kanker payudara. Peneliti menyebut ada kaitan antara terapi radiasi dan angiosarkoma yang bisa berkembang beberapa tahun setelah terapi.
2. Paparan zat kimia termasuk polivinil klorida (polyvinyl chloride), arsenik (arsenic) dan torium dioksida (thorium dioxide).
3. Memiliki limfedema kronis, sekitar 5 persen kasus angiosarkoma terkait dengan limfedema (pembengkakan jaringan akibat akumulasi cairan berisi protein) kronis atau disebut sindrom Stewart-Treves.
4. Kelainan genetik, sekitar 3 persen kasus angiosarkoma disebabkan kelainan genetik.

(els/chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER