Pendarahan merupakan salah satu risiko dari berhubungan intim. Namun dalam beberapa kasus, ada pendarahan yang perlu ditindaklanjuti dengan serius alias memeriksakan diri ke dokter.
Dokter spesialis kebidanan-konsultan fertilitas, Boy Abidin mengatakan bahwa perdarahan akibat selaput dara yang robek terbilang normal. Namun, pendarahan jenis ini umumnya tidak mengucur deras.
"Selaput dara itu tipis, dia anatomi sirkulasi pembuluh darah enggak besar, [hanya] pembuluh darah perifer, [pembuluh darah] tepi, kecil-kecil. [Kalau robek] enggak sampai berdarah ekstrem," kata Boy saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (20/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, pendarahan seperti apa yang berbahaya dan perlu diperiksakan ke dokter?
Jika Anda belum memasuki masa menopause dan pendarahan berlanjut lebih dari sehari, sebaiknya cek ke dokter. Pendarahan kadang disertai nyeri sehingga kerap menimbulkan rasa tidak nyaman.
Menopause bukan alasan untuk berhenti berhubungan seks. Wanita yang telah memasuki masa menopause tetap bisa menikmati seks seperti sebelumnya. Namun, jika saat pascamenopause Anda mengalami perdarahan usai bercinta, maka sebaiknya segera ke dokter.
"[Hal ini] karena Anda seharusnya tidak mengalami pendarahan," kata Sherry A Ross, ahli obstetri dan ginekologi di California, AS, mengutip dari Self.
Pendarahan usai hubungan seks di masa menopause bisa mengarah ke gangguan kesehatan, termasuk kanker serviks dan kanker endometrium.
![]() |
Sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika pendarahan terbilang parah, sering, atau berlanjut selama beberapa jam usai hubungan seksual.
Ada beberapa gejala ikutan yang membuat pendarahan wajib diperiksakan ke dokter. Berikut diantaranya, mengutip Medical News Today.
- sensasi terbakar atau gatal pada vagina,
- keputihan tidak normal,
- rasa nyeri intens pada perut,
- mual, muntah dan kurang nafsu makan,
- sensasi menyengat atau terbakar saat buang air kecil atau selama penetrasi,
- sakit punggung bawah,
- rasa lemah walau tidak melakukan aktivitas berat,
- sakit kepala,
- kulit pucat,
- masalah kemih.
Kondisi perdarahan parah bisa terjadi saat hubungan intim berlangsung terlalu 'kasar'. Boy mengatakan, pendarahan hebat bisa terjadi saat ada robekan pada forniks atau lipatan vagina bagian dalam.
Forniks merupakan area dengan pembuluh darah besar dan aktif. Luka atau robekan bisa cepat memicu pendarahan.
"[Pendarahan] bisa deras seperti [air] keran dan pasien bisa sampai anemia. Kalau tidak segera ditangani, pasien bisa meninggal," imbuhnya.
(els/asr)