Speech Delay pada Anak, Kapan Orang Tua Perlu Waswas?

CNN Indonesia
Selasa, 25 Okt 2022 20:32 WIB
Speech delay bisa terjadi pada anak usia 2-3 tahun. Pada usia ini, anak umumnya telah mampu mengucapkan beberapa kata.
Ilustrasi. Anak berisiko mengalami speech delay jika tak mampu mengucapkan kata-kata pada usia 2-3 tahun. (iStockphoto/Mikolette)
Jakarta, CNN Indonesia --

Banyak orang tua yang khawatir saat buah hatinya belum lancar berbicara. Kekhawatiran muncul karena takut sang anak mengalami speech delay.

Speech delay merupakan kondisi saat anak mengalami keterlambatan komunikasi. Pada kondisi ini, anak umumnya akan sulit mengucapkan kata-kata.

Selain itu, kondisi speech delay juga bisa terlihat pada anak yang bisa berbicara namun tak mampu memahami apa yang dibicarakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usia Speech Delay pada Anak

Pertanyaannya, kapan anak disebut mengalami speech delay?

Hal ini bisa dilihat berdasarkan usia tertentu. Dokter spesialis anak Mita Dewita mengatakan bahwa biasanya, anak bisa disebut mengalami speech delay jika kesulitan berbicara atau mengucapkan kata-kata pada usia 2-3 tahun.

Usia 2 tahun

Jika anak belum bisa berkomunikasi dengan baik pada usia ini, maka bisa jadi ia mengalami speech delay.

Pada usia 2 tahun, anak umumnya sudah mampu merangkai 2-3 kata dan menguasai setidaknya 50 kosakata.

Contohnya, anak sudah bisa merangkai kalimat berikut:

'Ma num.. Mama minum'
'Ma ta.. Mama minta'

Usia 3 tahun

Ilustrasi Anak BalitaIlustrasi. Speech delay bisa dilihat dari keterlambatan bicara anak yang terjadi pada usia 2-3 tahun. (fujikama/Pixabay)

Sementara pada usia 3 tahun, anak umumnya sudah punya kemampuan merangkai minimal 3-4 kata. Di usia ini anak juga diharapkan bisa bercerita pada orang tua. Kosakata yang dikuasai juga bertambah menjadi 1.000 kata.

Namun, jika anak tak bisa memenuhi kriteria di atas, maka bisa jadi ia mengalami speech delay.

Penyebab Speech Delay

Ada beberapa hal yang jadi penyebab speech delay pada anak. Berikut di antaranya.

1. Kurang stimulasi

Bayi akan belajar berbicara melalui orang-orang di sekitarnya yang berbicara. Jika stimulasi seperti ini kurang, maka bukan tak mungkin anak mengalami speech delay.

Orang tua disarankan untuk rajin mengajak anak berbicara, bercerita, bermain, atau melakukan aktivitas lain sambil berbicara.

2. Screen time berlebih

Di zaman kiwari, screen time juga turut berpengaruh memicu speech delay pada anak. Terlalu banyak menatap gawai atau menonton televisi akan membuat anak menjadi pasif.

Orang tua disarankan untuk tidak memberikan screen time pada anak usia di bawah 2 tahun. Di atas usia itu, boleh diberikan screen time tapi dibatasi hanya untuk 1 jam sehari.

3. Gangguan mulut

Anak yang belum mampu mengunyah dengan baik bisa mengalami keterlambatan bicara. Kondisi ini umumnya terjadi akibat adanya gangguan pada otot mulut.

4. Kelainan neurologis

Anak-anak dengan kelainan neurologis, seperti cerebral palsy, akan mengalami keterlambatan motorik kasar. Hal ini juga akan berpengaruh pada kemampuan anak dalam berbicara.

5. Autisme

ilustrasi anakIlustrasi. Autisme jadi salah satu penyebab speech delay pada anak. (iStockphoto)

Anak dengan autisme umumnya memiliki hambatan dalam komunikasi. Kondisi ini bisa menyebabkan keterlambatan bicara.

6. Gangguan pendengaran

Pada kasus tertentu, gangguan pendengaran secara otomatis akan memengaruhi kemampuan berbicara pada anak.

7. Down syndrome

Kemampuan motorik yang kurang pada anak down syndrome membuat banyak dari mereka mengalami keterlambatan bicara.

KLIK DI SINI UNTUK ARTIKEL SELENGKAPNYA.

(asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER