Dialami 'Bocah Pandemi', Speech Delay Jadi Warning Sign buat Orang Tua

CNN Indonesia
Minggu, 24 Jul 2022 13:45 WIB
Minimnya interaksi sosial selama pandemi Covid-19 membuat banyak anak mengalami speech delay.
Ilustrasi. Minimnya interaksi sosial selama pandemi Covid-19 membuat banyak anak mengalami speech delay. (iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Speech delay atau keterlambatan bicara jadi salah satu masalah tumbuh kembang yang umum dialami anak. Namun, siapa sangka jika pandemi Covid-19 juga berpengaruh terhadap speech delay?

Jajak pendapat teranyar yang dilakukan Bebelac menemukan, 14,8 persen orang tua menyebut anak mereka mengalami keterlambatan berbicara. Hasil ini memperlihatkan betapa minimnya interaksi sosial berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.

Speech delay sendiri merupakan kondisi saat seorang anak belum mampu mengucapkan kata demi kata sekalipun sudah usianya. Umumnya, sekitar 1 dari 6 anak mengalami keterlambatan perkembangan, termasuk diantaranya speech delay.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dokter spesialis anak, Citra Amelinda mengatakan bahwa speech delay pada anak merupakan sebuah tanda peringatan yang perlu diperhatikan orang tua.

"Speech delay ini bisa jadi warning sign yang harus jadi perhatian orang tua," ujar Citra dalam webinar soal Hari Anak Nasional, Jumat (22/7).

Citra tak menyarankan orang tua untuk menunggu si kecil berceloteh sendiri.

Alih-alih menunggu anak mulai mau berbicara, orang tua justru disarankan untuk menerapkan pola asuh yang tepat. Anak-anak dengan speech delay akan tepat jika diberikan pola asuh responsif yang bisa mendorongnya untuk mulai berbicara.

Pola asuh ini merupakan kombinasi antara dua pengasuhan yang sebelumnya sudah dikenal, yakni authoritarian dan neglect parenting atau permisif. "Pola asuh responsif ini bisa dibilang yang terbaik untuk saat ini," ujar Citra.

Menurut Citra, respons langsung dan perhatian orang tua terhadap anak juga sangat penting dalam memengaruhi respons anak. Saat anak mengajak berbicara atau bertanya, orang tua disarankan untuk menjawab dengan bahasa yang mudah dipahami dan berikan kesempatan mereka untuk merespons kembali.

"Jika anak masih bayi, perhatikan tatapan mata dan ocehan yang juga merupakan bentuk komunikasi anak kepada orang tua," ujar Citra.

Namun kini, 'bocah-bocah pandemi' mulai menjalani kehidupan barunya di sekolah. Orang tua diharapkan bisa lebih mendorong anak untuk mau melatih kemampuan sosialnya demi tumbuh kembang yang baik.

(del/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER