Efek jangka panjang dari paparan benzena dapat merusak sumsum tulang. Hal ini bisa menyebabkan berbagai penyakit yang cukup berbahaya. Penyakit-penyakit itu misalnya;
Paparan benzena yang tinggi bisa memengaruhi produksi sel darah merah. Ini berkaitan dengan sumsum tulang yang rusak.
Jumlah trombosit darah yang rendah, yang dapat menyebabkan memar dan pendarahan yang berlebihan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah sel darah putih terganggu akibat paparan benzena. Jumlah sel darah putih yang rendah dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan bahkan dapat mengancam jiwa.
Wanita yang menghirup benzena dalam kadar tinggi selama berbulan-bulan memiliki periode menstruasi yang tidak teratur dan penyusutan ovarium, tetapi tidak diketahui secara pasti apakah benzena menyebabkan efek ini.
Tidak diketahui apakah paparan benzena mempengaruhi janin pada wanita hamil atau kesuburan pada pria.
Sejumlah penelitian menemukan benzena dapat menyebabkan kanker. Terutama kanker darah atau leukimia dan kanker sel darah lainnya.
Benzena sebenarnya tidak digunakan untuk memproduksi barang-barang konsumsi seperti sampo dan kondisioner kering, tabir surya aerosol, anti perspirant, atau pembersih tangan.
Hanya saja sebagaimana dilansir dari CTV News, selalu ada kemungkinan kontaminasi. Sebab benzena memang digunakan dalam banyak produksi bahan kimia. Dalam kasus penarikan yang dilakukan Unilever pada 18 Oktober, penyelidikan internal menemukan propelan aerosol dalam kaleng semprotan jadi sumber kontaminasi.
Hingga saat ini belum ada informasi terkait penarikan shampo kering yang mengandung benzena. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyebut akan segera menyampaikan informasi terkait hal tersebut.
"Akan segera diinformasikan," kata Humas BPOM saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (25/10).
(tst/chs)