Akshata Murty, Istri PM Inggris dan Desainer yang Tajir Melintir

CNN Indonesia
Rabu, 26 Okt 2022 20:00 WIB
Siapa sosok istri Rishi Sunak yang menjadikannya sebagai salah satu orang terkaya di Britania yang juga seorang fashion desainer di Inggris ini? ( AFP/SUSANNAH IRELAND)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kehidupan Rishi Sunak tengah menjadi sorotan usai dirinya terpilih menjadi perdana menteri Inggris. Akshata Murty, istrinya yang dikabarkan memiliki kekayaan lebih dari Ratu Elizabeth II pun juga berhasil memikat perhatian publik.

Lantas, siapa sosok istri Rishi Sunak yang menjadikannya sebagai salah satu orang terkaya di Britania?

Pasalnya, Akshata Murty adalah putri dari seorang miliarder India Narayana Murthy, salah satu pengusaha paling terkenal di negara itu sehingga dijuluki Bill Gates of India.

Menjadi seorang pewaris kekayaan bernilai miliaran, Akshata Murty menjadi sorotan ketika dirinya mencuat ke permukaan awal tahun ini tanpa memegang status berdomisili. Hal tersebut berarti dia tidak perlu membayar pajak apa pun atas penghasilannya dari luar Inggris. Namun ia tetap menyetujui untuk membayar pajak Inggris atas pendapatannya di seluruh dunia.

Terlepas dari kekayaan keluarganya yang fantastis, Murty berasal dari keluarga yang lebih sederhana.

Lahir dan dibesarkan di Bengaluru, India sebagai putri seorang pengusaha dan penulis, Akshata Murty tumbuh dewasa dengan semangat duel untuk seni dan pertumbuhan ekonomi India. Sebagai seorang anak, Murty terkena penderitaan perempuan di daerah miskin di India dengan bekerja dengan yayasan nirlaba ibunya.

"Orang tua saya membesarkan saya dan saudara laki-laki saya dengan nilai-nilai filantropi yang kuat, dan pekerjaan sukarela di daerah miskin memaparkan saya pada tantangan yang dihadapi oleh wanita di India," jelas Murty, mengutip laman resmi Akshata.

"Di sana juga saya menemukan tradisi kerajinan kuno dan beragam, dan bertanya-tanya mengapa para wanita ini tidak memiliki cara untuk mencari nafkah dari bakat mereka."

Pada tahun 1998, Murty meninggalkan India untuk kuliah di Claremont McKenna College di Amerika Serikat, di mana dia belajar ekonomi dan bahasa Prancis. Setelah lulus, ia memulai karir keuangan yang sukses di California.

"Saya mulai memikirkan cara untuk melestarikan seni dan menyediakan sumber pendapatan yang berkelanjutan bagi para wanita ini," lanjutnya.

Fashion, salah satu minat seumur hidup Murty lainnya, menjadi kendaraan yang 'sempurna' untuk menyampaikan kecintaannya pada masyarakat luas.

"Fashion India dianggap sebagian besar tunik dan sari," kata Murty. "Tetapi ada begitu banyak karya seni, mulai dari peta, tembikar, hingga lukisan suku, yang dapat dan seharusnya memengaruhi gaya. Dan mengapa tidak menggunakan pakaian untuk meningkatkan kesadaran tentang budaya yang berbeda?"

Maka lahirlah idenya untuk meluncurkan lebel fesyennya sendiri. Akshata Designs, jenama lini busana yang tidak hanya mengacu pada perancangnya, namun dalam bahasa Sansekerta yang diterjemahkan menjadi gagasan lain.

Murty menggunakan kerajinan asli India sebagai dasar label mode untuk konsep jenamanya. Namun kini kerajinan yang dipakainya bukan cuma dari India tapi juga meluas ke tradisi lain di seluruh dunia.

"Saya terpesona dengan bagaimana orang hidup, dan bagaimana kita bisa belajar dari pengalaman mereka," jelas Murty.

"Membaca, meneliti, dan memahami sejarah adalah bawaan dari siapa saya, dan seni ini memungkinkan kita untuk mengalami dunia lain itu secara perwakilan. Pada akhirnya, saya berharap label saya dipandang sebagai paspor ke budaya yang berbeda."

Murty mengembangkan rencana bisnis untuk Akshata sambil meraih gelar MBA di Sekolah Pascasarjana Bisnis Universitas Stanford. Setelah lulus pada tahun 2006, dia menetap di San Francisco dan bekerja sekali lagi di bidang pemasaran dan keuangan sebelum mendedikasikan dirinya untuk Akshata penuh waktu pada akhir 2009.

Berkolaborasi dengan pengrajin individu, organisasi nirlaba, dan pabrik di seluruh India, Akshata memberikan biaya artis dan royalti kepada pihak lainnya yang desainnya menghiasi koleksinya.

Akshata dan suaminya, Sunak, bersemangat untuk mendukung tujuan pendidikan dan usaha kewirausahaan sosial. Akshata melayani di Dewan Claremont McKenna College dan San Francisco Exploratorium. Sementara Sunak melayani di Dewan Klub Anak Laki-Laki dan Perempuan Santa Monica.

(del/chs)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK