Desainer Yosafat Dwi Kurniawan dan Jeffry Tan mengajak penikmat mode 'mengintip' masa depan lewat karya mereka. Potongan-potongan imaji akan masa depan dibungkus dalam pertunjukan bertajuk 'Soul of Motion'.
Sebuah kolaborasi tak biasa ditunjukkan di panggung Jakarta Fashion Week 2023 di mana Mazda, jenama mobil asal Jepang, 'terjun' dengan menggandeng dua desainer, Yosafat dan Jeffry.
Jepang terbilang memiliki budaya minimalis di mana hanya segala sesuatu yang esensial yang digunakan. Mungkin ini yang ingin diusung dalam pertunjukan ini apalagi Mazda memiliki konsep desain kodo. Di Jepang, menciptakan karya seperti menyuntikkan jiwa pada benda yang dibuat. 'Jiwa' inilah yang membuat suatu karya hidup dan dekat dengan manusia serta tetap indah dengan kesederhanaannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yosafat dan Jeffry pun menterjemahkan hal ini lewat cara mereka. Namun jika boleh diramu secara sederhana, keduanya ingin memberikan 'teaser' seandainya manusia berkendara menuju masa depan. Bakal seperti apa?
Lagu E.T. milik Katy Perry (ft. Kanye West) barangkali pas menggambarkan sentuhan-sentuhan Yosafat dan Jeffry dalam karya mereka.
"Your touch, so foreign. It's supernatural, extraterrestrial."
![]() |
Pertunjukan diawali dengan persembahan koleksi dari Yosafat yang bertajuk 'Future'. Koleksi ini menggambarkan Yosafat yang ingin melihat masa depan. Inspirasi mengalir dari film-film bernuansa imaji masa depan dan fiksi seperti 'Star Trek: Discovery', 'Dune' dan 'The Hunger Games'.
Anda akan langsung merasakan nuansa futuristik dalam 18 set koleksi Spring Summer 2023 lewat dominasi warna abu dan abu metalik. Busana hadir dengan siluet-siluet simpel dengan potongan tegas seperti tube top, midi dress, kemeja, blouse, celana panjang, rok dan luaran.
Demi menghadirkan kesan minimalis, Yosafat tidak banyak menyematkan detail atau aksen tertentu. Detail atau karakter tiap busana adalah hasil permainan warna, material, dan cutting.
Lihat Juga :![]() JAKARTA FASHION WEEK 2023 Tenggelam dalam Dendang Lambai Kain nan Segar dan Menggoda |
Pada midi dress terdapat sayatan di bawah lingkar leher. Sentuhan sederhana ini membuat gaun tampak unik. Kemudian penggunaan bahan semi transparan dengan garis-garis membuat gaun lebih 'berkarakter' tanpa harus menempelkan detail di sana-sini.
Akan tetapi, ia tetap memberikan area untuk berkreasi cukup ekstra lewat hand beading pada sebuah jaket. Rasanya ini salah satu dari beberapa piece busana yang menarik.
Masa depan versi Yosafat adalah masa depan yang canggih, futuristik, sementara masa depan versi Jeffry adalah masa depan yang tak meninggalkan akar budaya. Ia membawakan koleksi bertajuk 'Jawa'.
Koleksinya menghadirkan dominasi warna putih, kemudian warna-warna 'bold' seperti emerald green, oranye, biru, maroon, dengan sedikit sentuhan warna pastel lembut mauve dan krem. Siluetnya pun cukup beragam mulai dari celana kulot, atasan tanpa lengan, blazer, dan kemeja.
Meski banyak siluet memiliki potongan tegas, Jeffry menghadirkan kelembutan lewat detail gelombang tiga dimensi pada beberapa kulotnya. Detail ini cukup mencuri perhatian apalagi penggunaan bahan yang mengkilap membuatnya makin menonjol.
Kemudian yang tak kalah menarik adalah detail mirip rekahan pada satu atasan. Detail ini seperti ingin memperlihatkan akan ada sesuatu yang tumbuh dari rekahan tersebut.
Lihat Juga :![]() Jakarta Fashion Week 2023 Ide Tentang Perempuan-perempuan Hebat dalam Sepotong Busana |
Sementara itu, Jeffry menggandeng ibu-ibu perajut asal Kendal, Jawa Tengah untuk menciptakan sepatu rajut untuk menyempurnakan tampilan busananya.
"Rajut memperlihatkan dedikasi dalam berkarya," kata Jeffry dalam potongan video yang diputar di sela pertunjukan.
(chs)