Bantu Ringankan Beban dan Penyakit Abah Kunu Si Pembuat Gula Aren

Abah Kunu (71) mau tidak mau harus memanjat pohon dan menyadap getah nira setiap pagi untuk dijadikan gula aren, meski risiko terjatuh dari pohon mengintainya yang sudah memasuki usia lanjut.

Padahal, getah nira yang dikumpulkannya sehari-hari hanya bisa dijadikan bahan baku tiga kantung gula aren seharga Rp20 ribu per bungkus. Itupun hasilnya masih harus dibagi dua dengan pemilik kebun.

Lihat Juga : Bantu Suami Istri Renta yang Terpaksa Hidup di Tengah Hutan Sulbar

Kendati begitu, semua kerja keras ini tetap ia lakukan agar bisa menanggung beban kebutuhan hidup bagi istrinya, Mak Urat dan cucunya yang telah putus sekolah, Agus. Sementara anak-anaknya yang lain hidup terpisah, merantau, dan sama-sama kesusahan.

Selain demi kebutuhan sehari-hari, pekerjaan ini tetap Abah Kunu perjuangkan agar bisa berobat dari penyakit hernia yang dideritanya.

"Udah tua, kemudian punya penyakit. Jadi istilahnya mencari kebutuhan itu melawan penyakit, melawan itu karena kebutuhan," ungkap Abah Kunu seperti dikutip dari berbuatbaik.id, Senin (31/10).

Terkadang, Agus membantu kakeknya memanjat pohon untuk menyadap nira karena khawatir Abah Kunu terjatuh. Selain itu, Agus juga membantu kakeknya mengumpulkan bambu muda dan daun pakis liar untuk dijual.

Lihat Juga : Wujudkan Sekolah Layak buat Siswa MI Al Fatwa Gelebug via Berbuat Baik

Sahabat Baik bisa memberikan donasi untuk meringankan beban hidup Abah Kunu sekaligus untuk pengobatan penyakitnya.

Anda bisa membantu dengan berdonasi melalui situs resmi berbuatbaik.id di sini. Seluruh donasi akan diberikan ke penerima 100 persen tanpa potongan.

Jika berminat, Sahabat Baik juga bisa bergabung sebagai relawan #SahabatBaik. Begitu juga jika ingin mendaftarkan komunitasnya di kampanye seperti ini.