Tren 'Mouth Taping' saat Tidur Bisa Sebabkan Sleep Apnea

CNN Indonesia
Selasa, 15 Nov 2022 23:05 WIB
Tren 'Mouth Taping' atau menutup mulut dengan selotip atau plester saat tidur kembali populer di media sosial TikTok. Apa bahayanya?
Tren 'Mouth Taping' atau menutup mulut dengan selotip atau plester saat tidur kembali populer di media sosial TikTok. Apa bahayanya?(Istockphoto/SergeyChayko)

Bahaya bernapas dengan mulut

Faktanya, bernapas dengan mulut dapat berbahaya bagi kesehatan. Pernapasan mulut dapat menyebabkan dengkuran dan rasa haus yang berlebihan di malam hari. Selain itu, juga mulut kering dan bau mulut di pagi hari.

Seiring waktu, pernapasan dengan cara ini terkait dengan penyakit gusi dan maloklusi, di mana gigi atas dan bawah tidak sejajar.

Di masa kanak-kanak, ketika kecenderungan untuk bernapas melalui mulut sering dimulai, kondisi tersebut dapat menyebabkan anak mengembangkan wajah yang menyempit dengan dagu atau rahang yang surut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anak-anak juga berisiko mengalami apnea tidur obstruktif, yang dikaitkan dengan kesulitan belajar dan masalah perilaku di masa kanak-kanak.

Jurnalis James Nestor mengizinkan para ilmuwan untuk menutup hidungnya dengan silikon dan plester bedah selama 10 hari untuk melihat bagaimana efek pernapasan mulut terhadap kesehatannya.

Seperti yang dia jelaskan dalam bukunya "Breath: The New Science of a Lost Art," dampaknya sangat cepat. Dia mengembangkan apnea tidur obstruktif, lonjakan pada tekanan darahnya, denyut nadi dan detak jantungnya, serta kadar oksigen darahnya anjlok, mengirim otaknya ke dalam kabut keruh.

Bernapas melalui hidung adalah cara terbaik

Para ahli menyarankan bahwa bernapas melalui hidung adalah cara yang paling sehat. Rambut halus di hidung yang disebut silia dapat menyaring debu, alergen, kuman, dan kotoran lingkungan.

Dasgupta juga mengatakan, pernapasan hidung juga melembabkan udara yang masuk, sementara udara kering yang dihirup melalui mulut dapat mengiritasi paru-paru

"Pernapasan hidung dapat menurunkan tekanan darah dengan meningkatkan oksida nitrida, senyawa dalam tubuh yang dapat membantu menjaga tekanan darah terkendali," tambahnya.

Selain itu, bernapas melalui hidung membuat rileks, itulah sebabnya sering dianjurkan, bersama dengan yoga dan meditasi, sebagai cara untuk meningkatkan kualitas tidur.

(del/chs)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER