Mengapa Angka Kematian Covid-19 Kembali Meningkat?

CNN Indonesia
Rabu, 16 Nov 2022 06:19 WIB
Ilustrasi. Angka kematian Covid-19 kembali merangkak naik setelah sebelumnya sempat menurun. (iStockphoto/Ovidiu Dugulan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Angka kematian Covid-19 kembali merangkak naik setelah sebelumnya sempat menurun. Mengapa bisa demikian?

Sebagaimana diketahui, per Kamis (10/11), tercatat 37 kematian yang disebabkan Covid-19. Hal ini bersamaan dengan tingginya kembali kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 6.294 pasien.

Tak diketahui dengan pasti apa yang menyebabkan angka kematian kembali naik. Namun yang pasti, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan mayoritas kasus baru dan kematian terjadi pada pasien yang belum mendapatkan vaksin lengkap hingga booster.

Sebanyak 74 persen pasien yang menjalani rawat inap belum mendapatkan vaksin booster. Hal yang sama juga ditemukan pada 84 persen pasien yang meninggal dunia.

Jubir Kemenkes Mohammad Syahril menuturkan, pihaknya melakukan kajian terhadap pasien yang dirawat di rumah sakit dalam periode 4 Oktober-8 November 2022. Tercatat ada sebanyak 10.639 pasien rawat inap dalam kondisi gejala sedang, berat dan kritis.

Data menunjukkan sebanyak 40 persen pasien belum vaksin, 28 persen pasien baru vaksin dosis 1, 28 persen sudah vaksin 2 dosis, dan 26 persen sudah booster.

"Kesimpulannya, 74 persen pasien belum di-booster, sementara belum vaksin 40 persen. Jadi catatan kami, pasien masuk rawat inap, masuk [gejala] berat, sedang, kritis, melihat vaksinasinya ini memprihatinkan," kata Syahril dalam konferensi pers pada Kamis (10/11).

Kemudian dalam periode yang sama, ditemukan ada sebanyak 1.373 kasus kematian. Pasien yang meninggal ternyata 48 persen belum vaksin, 8 persen vaksin dosis 1, 28 persen vaksin dosis 2, dan yang sudah booster 'hanya' 16 persen. Total sebanyak 84 persen pasien meninggal belum booster.

Jika didasarkan pada kelompok usia, pasien usia lanjut ditemukan cukup tinggi. Lebih dari 50 persen kasus kematian terjadi pada pasien berusia lanjut.

"Dari data ini, tentu jadi perhatian kita, orang tua kita harus kita selamatkan agar tidak sakit. Karena enggak vaksin, enggak booster, masuk rumah sakit dan ada yang meninggal," imbuhnya.

(els/asr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK