Jokowi Ajak Delegasi G20 Kunjungi Tahura Ngurah Rai, Ada Apa di Sana?

Delegasi dan media G20 diajak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) untuk meninjau Taman Hutan Rakyat (Tahura) Ngurah Rai, Bali pada Rabu (16/11) pagi WITA. Tahura Ngurah Rai diketahui adalah tempat pelestarian mangrove.

Jokowi menunjukkan keadaan Tahura Ngurah Rai kepada media resmi G20 sebelum berkeliling bersama para pemimpin G20. Dari informasi yang dihimpun lewat Biro Pers Sekretariat Presiden di Bali, Jokowi juga mengajak para delegasi G20 menyambangi persemaian dan pembibitan pohon mangrove.

Tahura Ngurah Rai ternyata merupakan satu-satunya Taman Hutan Rakyat payau di Bali. Lokasi tepatnya berada di Kabupaten Badung, Bali. Tahura Ngurah Rai selalu tergenang air payau dan dipengaruhi oleh pasang surut.

Tujuan Tahura Ngurah Rai tentu saja untuk melindungi Bali dari abrasi pantai. Kekuatan akar-akar mangrove untuk bakal membantu menghalau gelombang tinggi yang menerjang Bali.

Lokasi Tahura Ngurah Rai begitu strategis, karena letaknya berada di antara tiga kawasan wisata utama Bali yaitu Kuta, Sanur, dan Nusa Dua.

Namun, secara administratif pemerintahan, Tahura Ngurah Rai berada di Tanjung Benoa dan sekitarnya, wilayah Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan, Kabupaten Badung seluas 627 hektar. Kemudian Pulau Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar seluas 746, 5 Ha.

Kawasan Tahura Ngurah Rai sendiri ternyata sudah ditetapkan sebagai hutan tutupan sejak 1927 oleh Belanda. Kemudian setelah itu, terjadi perubahan status dari Kawasan Hutan Prapat Benoa, lalu diubah fungsinya menjadi Taman Wisata Alam Prapat Benoa Suwung pada 8 September 1992.

Baru setelah itu dikenal sebagai Tahura Ngurah Rai. Tempat ini berpotensi menjadi tujuan wisata, karena pesona keindahan alam mangrovenya. Di hutan mangrove itu juga terdapat beragam satwa seperti burung, ikan, dan beberapa jenis hewan amfibi. Bukan hanya untuk wisata alam, Tahura Ngurah Rai juga bisa menjadi tempat edukasi bagi anak-anak.