HARI PPOK SEDUNIA

Mirip, Kenali Beda Asma Biasa dan Asma PPOK

CNN Indonesia
Rabu, 07 Des 2022 04:15 WIB
Sesak napas jadi gejala penyakit asma dan PPOK. Lantas, apa beda gejala asma biasa dan asma PPOK?
Ilustrasi. Sesak napas jadi gejala penyakit asma dan PPOK. (iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Asma tidak boleh disepelekan. Apalagi, jika asma disebabkan oleh penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Apa bedanya asma biasa dan asma PPOK?

Memperingati Hari PPOK Sedunia yang jatuh hari ini, dokter spesialis paru-konsultan Arief Bakhtiar mengatakan bahwa PPOK adalah pembunuh terbanyak ketiga di dunia. Berdasarkan data global, setidaknya 384 juta orang terkena PPOK.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penyakit ini baru tampak di usia tua, biasanya disertai komorbid penyakit jantung, gangguan otot, penyakit metabolik, osteoporosis," kata Arief dalam konferensi pers virtual bersama Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Rabu (16/11).

Salah satu gejala khas PPOK adalah asma atau sesak napas. Namun, gejala ini kerap diabaikan sebab orang menganggap itu hanya asma atau sesak napas biasa.

Akan tetapi, Arief berkata asma biasa dan asma PPOK itu berbeda.

Asma biasa:

- kemunculan asma sejak usia muda,
- ada faktor genetik atau memiliki keluarga dengan asma,
- rasa sesak hilang timbul,
- sesak kambuh saat ada pemicu.

Asma PPOK:

- kemunculan asma di usia tua, biasanya di atas 40 tahun,
- faktor risikonya pajanan asap, kebiasaan merokok,
- rasa sesak menetap,
- sesak napas sifatnya progresif atau makin parah.

Ilustrasi ronsen paru-paruIlustrasi. Meski mirip, namun asma biasa dan asma yang disebabkan oleh PPOK sebenarnya berbeda. (iStock/Chinnapong)

Selain asma, Anda juga perlu mengenal gejala khas PPOK lain yakni:

- batuk berdahak dalam waktu lama,
- cepat merasa lelah atau ngos-ngosan padahal hanya melakukan aktivitas ringan.

PPOK, kata Arief, bisa semakin memburuk jika tidak ditangani. Fungsi paru pasien semakin buruk sehingga mudah sesak. Saat mudah sesak, kualitas hidup jelas menurun.

"Mau makan saja sesak, mau pakai baju sesak, aktivitas ringan jadi sulit. Yang terburuk gagal napas. Gagal napas itu kondisi saat paru tidak mampu mengeluarkan karbon dioksida dengan baik dan menghirup oksigen dengan baik," jelasnya.

Jika menemukan gejala-gejala ini, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk memberikan diagnosis.

(els/asr)


[Gambas:Video CNN]
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER