Fakta: Jika keperawanan dikaitkan dengan selaput dara, tidak semua perempuan mengalami robek selaput dara saat berhubungan seks
Kondisi selaput dara pada tiap perempuan bisa berbeda. Selaput dara merupakan selaput tipis dan elastis.
Ada sebagian perempuan yang mengalami pendarahan akibat selaput dara robek saat berhubungan seksual. Namun, ada pula yang tidak mengalami pendarahan karena selaput dara cukup elastis dan tebal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fakta: Satu-satunya cara untuk mengetahui orang pernah berhubungan seks atau tidak itu adalah dengan bertanya langsung
Seperti dikutip dari Healthline, tes keperawanan adalah praktik untuk mengetahui perempuan pernah berhubungan seks dengan penetrasi vagina atau tidak. Pemeriksaan biasanya dilakukan dengan memeriksa area panggul.
Kadang, pemeriksaan melibatkan pemeriksaan vagina secara visual untuk melihat apa selaput dara masih utuh. Padahal selaput dara bisa saja robek atau berubah tidak hanya karena hubungan seks.
Selain itu, ide keperawanan membuat perempuan meletakkan keberhargaan dirinya pada selaput dara. Hubungan seks pun dikaitkan dengan keperawanan yang 'direnggut' atau 'hilang' sehingga membuat perempuan tidak lagi utuh sebagai perempuan.
"Pengalaman seksual pertama kali itu sesederhana pengalaman baru. Gagasan tentang keperawanan ini memberikan penekanan yang tidak semestinya pada kemurnian seksual bagi perempuan, yang mengarah pada melihat perempuan dan anak perempuan sebagai penjaga gebang seksual," jelas edukator seksual Erica Smith.
Fakta: Menstrual cup ditempatkan jauh di bawah mulut rahim
Penggunaan menstrual cup dan tampon tidak akan mencederai selaput dara. Menstrual cup ditempatkan jauh di bawah mulut rahim atau serviks sehingga selaput tetap aman.
(del/asr)