Saling Berbeda, Ini Gejala Covid-19 Berdasarkan Status Vaksinasi

CNN Indonesia
Minggu, 20 Nov 2022 11:09 WIB
Zoe Health Study mengidentifikasi gejala Covid-19 yang paling dominan saat ini. Salah satunya bisa dilihat dari perbedaan status vaksinasi pasien.
Ilustrasi. Zoe Health Study mengidentifikasi gejala Covid-19 yang paling dominan saat ini. (iStockphoto/Kiwis)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pandemi Covid-19 telah berlangsung selama hampir tiga tahun. Seiring berjalannya waktu, gejala utama Covid-19 pun terus mengalami perubahan.

Zoe Health Study mengidentifikasi gejala Covid-19 yang paling dominan saat ini. Zoe Health Study adalah penelitian yang dilakukan berbasis aplikasi.

Hasil studi kali ini didapatkan berdasarkan lebih dari 4 juta orang yang melaporkan gejalanya dalam aplikasi tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir Everyday Health, berdasarkan analisis teranyarnya, gejala infeksi virus corona penyebab Covid-19 varian Omicron memang ditemukan mirip dengan flu.

Beberapa gejala yang dominan pada varian sebelumnya, Delta, kini justru berada di urutan terbawah dalam daftar. Sebut saja anosmia, sesak napas, dan demam.

Namun, studi ini juga menemukan adanya perbedaan gejala Covid-19 berdasarkan status vaksinasi. Pasien yang telah mendapatkan vaksin dosis lengkap akan mengalami gejala yang berbeda dengan pasien yang baru mendapatkan satu dosis vaksin atau bahkan belum mengikuti vaksinasi.

Studi menemukan, orang yang telah melakukan vaksinasi lengkap (dua dosis) melaporkan lebih sedikit gejala. Tak cuma itu, gejala juga umumnya menghilang dalam periode waktu yang lebih singkat.

Gejala Covid-19 Paling Dominan Saat Ini

Sick woman blowing her nose, she covered with blanketIlustrasi. Gejala Covid-19 saat ini bisa dilihat berdasarkan status vaksinasi. (iStockphoto/evrim ertik)

Studi ini membagi gejala Covid-19 ke dalam tiga kategori. Yakni, pada orang yang telah mendapatkan dua dosis vaksin, satu dosis vaksin, dan belum mendapatkan suntikan vaksin.

Pada orang yang telah mendapatkan dua dosis vaksin:

- sakit tenggorokan,
- pilek,
- hidung mampet,
- batuk menerus,
- sakit kepala.

Para peneliti juga melaporkan bersin sebagai salah satu gejala. Anda disarankan untuk melakukan uji swab PCR/antigen jika mengalami bersin menerus tanpa penyebab yang jelas.

Pada orang yang telah mendapatkan satu dosis vaksin:

- sakit kepala,
- pilek,
- sakit tenggorokan,
- bersin,
- batuk menerus.

Pada orang yang tidak melakukan vaksinasi:

- sakit kepala,
- sakit tenggorokan,
- pilek,
- demam,
- batuk menerus.

Para peneliti tak sepenuhnya memahami mengapa gejala Covid-19 bisa terus berubah dari waktu ke waktu.

"Tidak sepenuhnya jelas mengapa perubahan gejala ini terjadi. Tetapi data Zoe konsisten dengan apa yang dilihat oleh banyak dokter pada pasien kami selama beberapa bulan terakhir," ujar ahli penyakit menular di Stanford University, Dean Winslow.



(asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER