Kelebihan gula dalam darah dapat merusak pembuluh darah kecil di mata yang dapat menyebabkan penglihatan kabur. Kondisi ini bisa terjadi pada satu atau kedua mata.
Kadar gula darah yang tinggi juga dapat menyebabkan pembengkakan pada lensa mata. Hal tersebut dapat menyebabkan penglihatan kabur, tetapi akan membaik ketika kadar gula darah berkurang.
Jika tidak diobati, kerusakan pada pembuluh darah ini bisa menjadi lebih parah sehingga bisa menyebabkan kebutaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kadar gula yang tinggi dalam darah dapat merusak saraf dan pembuluh darah yang dapat mengganggu sirkulasi darah. Akibatnya, luka besar ataupun kecil pun bisa membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk sembuh.
Kadar gula darah yang tinggi dapat memengaruhi sirkulasi darah dan merusak saraf. Pada penderita diabetes, hal ini dapat menyebabkan nyeri atau sensasi kesemutan di tangan dan kaki.
Kondisi ini dikenal sebagai neuropati. Kondisi ini dapat memburuk dari waktu ke waktu dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius jika tidak ditangani dengan tepat.
Bercak halus kegelapan pada kulit yang terbentuk di lipatan leher, ketiak, atau selangkangan juga bisa diakibatkan oleh diabetes. Kondisi kulit ini dikenal sebagai acanthosis nigricans.
Gejala awal diabetes tipe 2 yang terakhir adalah munculnya rasa gatal. Kelebihan gula dalam darah dan urine dapat menyediakan makanan untuk ragi, yang dapat menyebabkan infeksi.
Infeksi ragi cenderung terjadi pada area kulit yang hangat dan lembap, seperti mulut, area genital, dan ketiak. Daerah yang terkena pada umumnya akan terasa gatal. Namun, seseorang juga mungkin mengalami rasa terbakar, perubahan warna kulit, dan nyeri.
(del/asr)