Jakarta, CNN Indonesia --
Kompetisi sepak bola sejagat Piala Dunia 2022 telah berlangsung sejak Minggu (20/11) lalu. Persaingan berjalan sengit hingga sejumlah pemain harus mengalami cedera.
Timnas Prancis berkali-kali diterpa masalah cedera. Teranyar, bek andalan mereka, Lukas Hernandez mengalami cedera ACL atau ligamen lutut anterior usai berlaga melawan Australia.
Cedera memang jadi salah satu permasalahan medis yang kerap dialami para atlet, utamanya pemain sepak bola.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis-jenis Cedera Pemain Sepak Bola
Yang menyeramkan adalah cedera dalam sepak bola umumnya bersifat akut dan kumulatif. Cedera akut bisa menjadi traumatis dan sering kali disebabkan oleh terjatuh, pukulan, atau benturan antar-pemain.
Sementara cedera kumulatif adalah cedera di mana terjadi tekanan berulang pada otot, sendi, atau jaringan ikat yang memicu rasa sakit, nyeri, dan gangguan fisik yang semakin memburuk.
Maka dari itu, penting untuk mengenali jenis-jenis cedera yang rentan dialami pemain sepak bola untuk mencegahnya. Berikut di antaranya, mengutip Revere Health dan Very Well Fit.
1. Cedera ligamen lutut
Di antara cedera yang paling umum dalam sepak bola adalah cedera yang melibatkan lutut. Pasalnya, sepak bola merupakan olahraga yang tidak hanya melibatkan tendangan, tetapi juga mengharuskan pemain berhenti dan berpindah arah dengan cepat.
Gerakan eksplosif dan spontan memberikan tekanan rotasional yang ekstrem pada lutut serta ligamen yang menopangnya. Ketika stres melebihi batasan ligamen, hal tersebut dapat menyebabkan keseleo atau robekan pada sendi lutut.
2. Cedera hamstring
 Ilustrasi. Ada beberapa jenis cedera paling umum yang kerap dialami pemain sepak bola. (iStock/piranka) |
Hamstring atau otot belakang paha adalah otot yang membentang dari bagian bawah bokong hingga bagian belakang lutut.
Gejala cedera hamstring biasanya berupa nyeri tajam yang tiba-tiba di bagian belakang paha. Rasa nyeri ini sering kali muncul saat berlari, melakukan tendangan tinggi, atau gerakan peregangan yang cepat.
3. Robekan otot
Ketegangan atau robekan otot sering terjadi pada pemain sepak bola. Kondisi ini juga disebut dengan otot yang tertarik atau otot yang robek.
Robekan ini paling umum terjadi pada otot bagian belakang dan depan paha.
4. Cedera rotator cuff
Cedera rotator cuff adalah cedera pada otot atau tendon yang mengelilingi sendi bahu. Rotator cuff merupakan sekelompok otot dan tendon yang mengelilingi sendi bahu. Bagian ini berperan penting dalam menstabilkan sendi.
Gejala cedera rotator cuff biasanya berupa nyeri yang tiba-tiba muncul di area bahu. Beberapa orang mengalami sensasi robek hingga rasa nyeri parah yang menjalar ke lengan.
Simak jenis cedera pemain sepak bola lainnya di halaman berikutnya..
5. Keseleo pergelangan kaki
Keseleo pada pergelangan kaki adalah cedera yang sangat umum dalam olahraga. Gejala keseleo pergelangan kaki dapat bervariasi dari ringan hingga parah.
Umumnya, keseleo ringan tak membuat pemain sepak bola harus berhenti bermain. Namun, kondisi ini bisa diperparah jika pemain telah memiliki cedera parah sebelumnya. Akibatnya, pemulihan akan berjalan lambat.
6. Tendinitis achilles
Tendinitis achilles adalah peradangan dari tendon achilles yang menghubungkan otot betis dan tulang tumit. Gejalanya bisa akut dan sembuh dalam beberapa minggu. Tapi juga bisa bersifat kronis dan bertahan lama.
Tendinitis achilles akut biasanya lebih menyakitkan dan dapat membuat seseorang tak bisa turun ke lapangan. Jika pun dipaksa bermain, maka performa pemain bisa terganggu akibat rasa tidak nyaman yang muncul.
7. Patellar tendonitis
Patellar tendonitis atau jumper's knee adalah cedera pada tendon yang menghubungkan tulang tempurung lutut ke tulang kering.
Kondisi ini bisa terjadi pada seseorang yang menggunakan tendonnya secara berlebihan. Misalnya, orang yang sering melakukan gerakan jongkok dan melompat.
8. Shin splints
Cedera shin splints merupakan cedera berlebihan yang disebabkan oleh sobekan kecil pada otot kaki bagian bawah. Dokter menyebut shin splints sebagai sindrom stres tibialis.
Dalam kondisi ini, peradangan pada otot, tendon, dan jaringan tulang kering bisa memicu rasa nyeri.
9. Fraktur stres
 Ilustrasi. Fraktur stres, salah satu jenis cedera yang paling umum dialami pemain sepak bola. (AP/Hassan Ammar) |
Fraktur stres adalah patah tulang yang sangat halus di salah satu kaki. Kondisi ini biasanya menimpa tulang metatarsal.
Tulang metatarsal adalah tulang panjang dan ramping yang terletak di antara bagian tengah kaki dan jari kaki. Tulang ini memberikan karakteristik lengkungan pada kaki.
Tulang ini memang rawan patah lantaran hanya memiliki sedikit jaringan lunak yang melindungi bagian atas kaki.
10. Gegar otak
Dari semua jenis olahraga, sepak bola memiliki risiko gegar otak yang paling tinggi. Faktanya, semua pemain sepak bola memiliki peluang 75 persen untuk menderita gegar otak.
Gegar otak sering terjadi saat pemain melakukan tekel atau tackling. Pasalnya, gerakan tersebut membuat kepala bisa mengalami benturan yang keras.
Gegar otak adalah trauma serius yang bisa mengubah cara kerja otak. Gegar otak biasanya mengakibatkan sejumlah efek, termasuk sakit kepala serta sejumlah masalah pada memori, konsentrasi, keseimbangan, dan koordinasi.