Prosesi dilanjut dengan upacara kacar kucur atau tampa kaya dalam adat Yogyakarta. Ini melambangkan tanggung jawab penuh seorang suami dalam memberi nafkah lahir maupun batin kepada istrinya.
Dalam upacara ini, mempelai pria menuangkan kembang, uang logam, hingga empon-empon dlingo bale dalam sebuah wadah yang diterima mempelai wanita tanpa tercecer.
Kaesang dan Erina lalu memasuki prosesi dhahar kalimah atau makan nasi kuning.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam adat Yogyakarta, kedua mempelai tidak saling menyuapi. Hanya pengantin laki-laki saja yang memberikan sesuap nasi kuning kepada pengantin wanita.
"Dhahar kalimah ing kakung, artinya patuh pada perintah suami. Kemudian pada lambang sandang pangan dan papan," tutur Wigung.
Selesai dhahar kalimah, Kaesang dan Erina memasuki prosesi mapag besan. Ibunda Erina, Sofiatun Gudono dan kakak Erina, Allen Adam Rinaldy menyambut Jokowi dan Iriana sebelum diantar duduk di sebelah kiri pengantin.
Hal ini dilakukan karena dalam tradisi pernikahan Jawa, orang tua mempelai pria tidak diperkenankan hadir pada saat upacara panggih sampai prosesi ngunjuk rujak degan.
Prosesi terakhir dalam panggih adalah sungkeman, sebagai wujud bahwa kedua mempelai akan patuh dan berbakti pada orang tua mereka. Kaesang dan Erina bersembah sujud kepada kedua orang tua memohon doa restu serta memohon maaf atas segala khilaf dan kesalahan.
Diketahui sebelumnya, Kaesang resmi mempersunting Erina dalam akad nikah yang digelar di Pendomo Ambarrukmo, Sabtu (10/12) pagi. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono hadir sebagai saksi pernikahan Kaesang dan Erina. Sedangkan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin memberikan khotbah selaku khatib nikah.
Setelah hari ini, rangkaian pernikahan keduanya akan dilanjutkan di Solo, Jawa Tengah pada Minggu (11/12). Kota Solo dipilih untuk menjadi lokasi acara ngunduh mantu Kaesang-Erina.