Surjan yang Dikenakan Jokowi, Busana Adat Yogya Ciptaan Sunan Kalijaga

CNN Indonesia
Sabtu, 10 Des 2022 12:55 WIB
Presiden Jokowi mengenakan busana surjan dalam akad nikah Kaesang Pangarep - Erina Gudono di Pendopo Ambarrukmo, Yogyakarta, Sabtu (10/12).
Presiden Jokowi mengenakan busana surjan dalam akad nikah Kaesang Pangarep - Erina Gudono di Pendopo Ambarrukmo, Yogyakarta, Sabtu (10/12). (Arsip Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo tiba di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo, Sleman, DI Yogyakarta, tempat berlangsungnya akad nikah putra bungsunya Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono pada Sabtu (10/12)

Jokowi terlihat tampil dengan busana surjan berwarna krem dengan corak berwarna kuning keemasan. Tampilannya lengkap dengan blangkon dan keris yang tersemat di belakang pinggangnya.

Tak cuma Jokowi, sejumlah anggota keluarga inti pria dari pihak Kaesang maupun Erina juga mengenakan busana surjan yang sama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Surjan merupakan salah satu busana adat Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Yogyakarta, yang dominan dikenakan pria. Surjan biasanya dipadukan dengan bawahan berupa kain jarik dan blangkon.

Busana ini tercipta saat Kesultanan Mataram masih berjaya. Setelah Perjanjian Giyanti, perpecahan Kesultanan Mataram tak lantas membuat surjan hanya dimiliki oleh salah satu di antaranya, baik Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kasunanan Surakarta.

Dulu, busana ini diciptakan oleh Sunan Kalijaga berdasarkan ayat suci Al-Qur'an. Dalam jurnal Invensi edisi Juni 2017, disebutkan bahwa ayat suci itu mewujud sebagai pakaian rohani (baju takwa), agar siapa pun yang memakainya selalu ingat pada kuasa Allah SWT.

Bentuk pakaian takwa berupa atasan lengan panjang dengan ujung baju runcing. Pada bagian leher terdapat tiga pasang kancing, lalu dua kancing di dada kiri dan tiga buah kancing tertutup.

Dulu, pakaian takwa alias surjan kali pertama dibuat Sunan Kalijaga dengan motif lurik. Lurik berasal dari kata 'lorek' yang berarti garis-garis, perlambang kesederhanaan.

Di lingkungan keraton, pakaian takwa hanya dikenakan Sri Sultan dan Pangeran Putra Dalem. Pakaian takwa juga dikenakan kaum Hawa atau disebut Pengageman Janggan yang dikenakan Abdi Dalem Putri. Lalu, ada pula pakaian takwa hitam yang dikenakan Keparak Dalem Gusti.

Surjan lurik umum dikenakan, bahkan di luar lingkungan keraton. Namun, ada pula surjan yang tidak boleh dikenakan masyarakat umum, yakni surjan ontrokusuma.

Mengutip berbagai sumber, surjan ontrokusuma terbuat dari sutera dengan motif hias bunga-bunga. Surjan satu ini hanya dikenakan oleh kalangan pejabat dan bangsawan keraton. Masyarakat umum boleh memakai jika telah mendapatkan izin dari keraton.



(els/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER