Akad nikah Kaesang Pangarep-Erina Gudono tengah digelar di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (10/12).
Setelah berhari-hari bimbang menentukan pilihan, Erina akhirnya memilih konsep tata rias paes ageng khas Jogja.
Erina tampil dengan kebaya berwarna putih yang dipadu dengan kain batik. Wajahnya terlihat ayu dengan riasan paes ageng khas Keraton Yogyakarta berwarna hitam dengan hiasan prada emas di pelipisnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga tampil dengan bentuk sanggul kecil, yang menjadi ciri khas paes ageng Jogja. Berbeda dengan paes ageng Solo di mana pengantin wanita biasanya mengenakan sanggul berukuran besar.
Ia turun dari kereta kencana yang mengawalnya dari Hotel Ambarrukmo menuju lokasi akad nikah.
Setibanya di meja akad nikah, ia disambut oleh calon mempelai pria Kaesang Pangarep.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya Erina sempat bimbang dalam memilih konsep tata rias yang akan digunakannya untuk akad nikah, antara paes ageng khas Solo maupun Yogyakarta.
Paes sendiri merupakan riasan pengantin adat Jawa yang merupakan simbol kecantikan dan kedewasaan wanita Jawa. Masing-masing lekukan pada paes memiliki makna yang saling berbeda.
Ada sekitar tujuh tata rias yang menjadi turunan dari paes ageng. Di antaranya adalah paes ageng Jogja, jangan menir, kanigaran, kasatriyan ageng, kasatriyan ageng slikuran, paes Jogja putri, dan paes Jogja berkerudung tanpa paes.
Lukisan berwarna hitam di pelipis berhias prada emas di sekelilingnya menjadi salah satu ciri khas paes ageng.
(asr)