KALEIDOSKOP 2022

Geger Kesehatan di Tahun 2022, Banyak Penyakit Misterius Muncul

CNN Indonesia
Sabtu, 31 Des 2022 10:21 WIB
Pandemi Covid-19 belum juga usai. Tapi, seiring itu, banyak penyakit-penyakit 'misterius' malah muncul di tahun 2022.
Ilustrasi. Sepanjang tahun 2022, ada banyak penyakit yang menggegerkan masyarakat Indonesia. (Istockphoto/amenic181)
Jakarta, CNN Indonesia --

Masalah kesehatan seolah tak henti-hentinya menyerang Indonesia dan dunia. Sepanjang tahun 2022, ada banyak catatan masalah kesehatan yang menjadi sorotan.

Jelang tiga tahun usianya di Indonesia, virus corona penyebab Covid-19 masih terus menghantui.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebenarnya telah menyebut bahwa akhir pandemi di depan mata. Tapi, hingga saat ini belum ada juga secercah harapan yang muncul.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum lagi masalah kesehatan lainnya yang turut mewarnai tahun 2022. Tak kalah menghebohkan, gagal ginjal akut berhasil bikin banyak orang tua khawatir. Gara-garanya, obat batuk sirop yang dikonsumsi anak.

CNNIndonesia.com mencoba merangkum berbagai masalah kesehatan yang terjadi di Indonesia selama 2022 ini. Berikut di antaranya.

1. Varian Omicron merajalela

Di sepanjang tahun 2022, varian Omicron merajalela. Varian ini mendominasi seluruh kasus penularan SARS-CoV-2.

Pada dasarnya, gejala Covid-19 yang disebabkan varian Omicron terbilang ringan. Namun, karena gejalanya yang ringan itulah, Omicron disebut-sebut lebih mudah menular dibandingkan varian lainnya.

Penurunan angka kasus dan tingkat kematian pada September lalu juga sempat membuat WHO menyatakan bahwa akhir pandemi Covid-19 sudah di depan mata. Pada medio September lalu, angka kematian akibat Covid-19 mingguan menjadi yang terendah sejak Maret 2020.

Tapi, nyatanya tidak juga. Jelang akhir 2022, justru sejumlah negara mengalami peningkatan kasus Covid-19. Gara-garanya adalah kemunculan berbagai subvarian anyar Omicron.

Omicron memang gemar bermutasi. Di tahun ini, entah sudah berapa kali varian ini bermutasi. Yang paling teranyar dalam beberapa bulan ke belakang di antaranya XBB, BN.1, BQ,1, BA.4, BA.5, BF.7, dan masih banyak lagi.

2. Gagal ginjal akut

Ilustrasi Pasien Gagal Ginjal Akut AnakIlustrasi. Gagal ginjal akut sempat menghantui anak-anak Indonesia. (iStockphoto)

Sejak pertengahan Oktober lalu, masyarakat Indonesia dibikin khawatir gara-gara kemunculan penyakit ginjal misterius yang ditemukan pada sejumlah anak. Belakangan, penyakit ini disebut dengan istilah gagal ginjal akut.

Mulanya adalah Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang mengumumkan temuan sekitar 100 kasus penyakit ginjal misterius sepanjang 2022. Dari sana, isu mengenai gagal ginjal akut pun meluas. Angka pasien juga terus bertambah.

Hingga November, lebih dari 300 anak terkena gagal ginjal akut, dengan hampir 200 pasien di antaranya meninggal dunia.

Kondisi ini jelas menimbulkan banyak kekhawatiran pada banyak orang tua. Betapa tidak, angka kematian akibat gagal ginjal akut terbilang tinggi hingga menyentuh 50 persen.

Penyakit ini sempat dikira berhubungan dengan Covid-19. Namun, tak semua pasien dinyatakan positif atau pernah terinfeksi SARS-CoV-2 sebelumnya.

Hasil penyelidikan lebih lanjut menemukan obat paracetamol sirop anak sebagai biang kerok utamanya.

3. Geger obat sirop beracun

Buntut maraknya kasus gagal ginjal akut pada anak, masyarakat kemudian dihebohkan oleh obat sirop yang mengandung senyawa berbahaya.

Obat ini disebut-sebut sebagai penyebab utama gagal ginjal akut yang menyerang ratusan anak.

Dalam penyelidikannya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan sejumlah obat sirop--umumnya merupakan obat batuk dan pereda demam anak--yang mengandung etilen glikol (EG) dan diatilen glikol (DEG). Kedua senyawa ini ditemukan dalam bentuk cemaran, namun dengan jumlah melebihi batas aman.

BPOM bahkan menemukan, cemaran EG dan DEG dalam obat mencapai 100 kali lipat dari batas aman yang ditentukan. Dua perusahaan farmasi disalahkan dalam kasus ini.

Pada dasarnya, EG dan DEG dilarang digunakan sebagai bahan pembuatan obat. Namun, keduanya masih bisa ditolerir jika ditemukan dalam bentuk cemaran dari propilen glikol dengan jumlah yang dibatasi sebesar 0,1 miligram. Lebih dari itu, obat yang bersangkutan bisa memicu keracunan.

Simak masalah kesehatan di Indonesia sepanjang 2022 lainnya di halaman berikutnya..

Tiba-tiba muncul polio hingga cacar monyet

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER