Inggris menatap liburan musim dingin tahun ini dengan sedikit berbeda. Jangan bayangkan berlibur di cottage yang nyaman sambil menonton film Natal atau kejutan romantis untuk pasangan dengan menunggu di bandara.
Situasi di Inggris sedang tak menentu, termasuk kekacauan politik di mana negara ini punya tiga perdana menteri dalam tujuh pekan. Di awal musim gugur tahun ini, Inggris mulai melihat aksi industri dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pemogokan telah dilakukan hampir setiap hari di bulan Desember, yang diawali dengan perawat, disusul petugas kesehatan, pengemudi ambulans, pekerja pos, penguji mengemudi, pengemudi bus, pekerja kereta api, pekerja jalan raya, petugas bagasi, dan Pasukan Perbatasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lima profesi terakhir tentu saja berdampak pada perjalanan. "Ini benar-benar serius -- ini masalah besar," kata pakar penerbangan di situs perjalanan Head for Points, Rhys Jones.
Sementara itu, pekerja untuk grup bus Abellio, yang beroperasi di seluruh Kota London, juga mogok mulai 16-17 Desember dan kembali mogok pada 24, 27, dan 31 Desember 2022.
Pekerja jalan raya di berbagai bagian negara juga mogok mulai 16-17 Desember 2022, juga selama periode liburan Natal tersibuk 22-25 Desember 2022, lalu kembali mogok pada 30-31 Desember 2022. Kemudian dilanjutkan lagi pada 4-7 Januari 2023.
Pemogokan itu berisiko membuat jaringan jalan terhenti," ucap serikat pekerja PCS yang berada di balik pemogokan pekerja jalan raya.
![]() |
Tindakan serupa dilakukan pekerja kereta api di seluruh Inggris, yang memulai serangkaian pemogokan pada 13 Desember 2022. Mereka melanjutkan aksi mogok pada 16-17 Desember, 24-29 Desember 2022, dan 3-4 Januari 2023 dan 6-7 Januari 2023.
Pemogokan yang begitu menyita perhatian yakni dari Pasukan Perbatasan, yang bertugas mengontrol imigrasi dan memeriksa paspor saat Anda memasuki Inggris. Pekerja untuk departemen pemerintah ini akan mogok mulai 23-26 Desember 2022 dan kembali mogok pada 28-31 Desember 2022.
Saat aksi mogok tersebut dimulai, Inggris sudah dilanda cuaca beku dengan jalan-jalan yang tertutup salju, dan bandara ditutup mendadak hingga mengalami penundaan serta pengalihan penerbangan karena salju.
Meski diwarnai aksi mogok, ada sedikit kabar baik di mana petugas bagasi membatalkan pemogokan mereka sehari sebelum dimulai yakni pada 16 Desember 2022.
"Ini benar-benar situasi yang buruk jika Anda tidak melakukan tindakan pencegahan. Jika pernah ada waktu untuk merencanakan hasil terburuk, sekaranglah waktunya,"
kata James Turner, CEO 360 Private Travel, sebuah agensi Virtuoso, seperti dilansir CNN.
Gelombang pemogokan ini menurut para ahli berasal dari pemutusan hubungan kerja karena pandemi, krisis biaya hidup global, inflasi tinggi Inggris, dan pemerintah yang menolak untuk menawarkan konsesi kepada pekerja.
Dengan serangkaian pemogokan tersebut, itu berarti perjalanan liburan akhir tahun tampaknya tidak bisa berjalan seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Orang-orang yang bepergian bersama keluarga selama masa perayaan Natal, kemungkinan besar akan terkena dampaknya, dan itu sangat menegangkan, terutama setelah beberapa tahun terpisah dari orang yang dicintai. Kami tidak tahu seberapa buruknya karena kami belum melihat aksi industri pada skala ini sebelumnya," ujar penjabat wakil editor di consumer group Which? Travel.
![]() |
Di sisi lain, perbatasan bisa menjadi hambatan terbesar bagi mereka yang datang dari luar negeri. Gangguan di tempat petugas imigrasi diprediksi akan terjadi selama periode Natal di enam bandara utara yakni, Heathrow, Gatwick, Manchester, Birmingham, Cardiff, dan Glasgow, serta pelabuhan Newhaven.
Menteri Dalam Negeri Inggris, Suella Braverman, memperingatkan tentang gangguan serius yang tidak dapat disangkal, karena pemogokan. Dia mendesak siapa pun yang terbang ke Inggris untuk memikirkan kembali rencana perjalanan mereka selama liburan.
(wiw/wiw)