Bumil Boleh Pergi Liburan Jauh, Asalkan pada Usia Kehamilan Ini

CNN Indonesia
Rabu, 21 Des 2022 13:30 WIB
Tak ada yang melarang ibu hamil untuk pergi berlibur. Boleh-boleh saja, asalkan ibu hamil pergi berlibur saat kehamilan memasuki usia berikut.
Ilustrasi. Ibu hamil perlu memperhatikan usia kehamilan jika ingin pergi berlibur ke tempat yang jauh. (iStock/RuslanDashinsky)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tak ada yang melarang ibu hamil untuk pergi berlibur. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ibu hamil jika ingin ikut menikmati musim libur Natal dan Tahun Baru kali ini.

Salah satu yang perlu diperhatikan adalah usia kandungan. Pasalnya, pada usia-usia tertentu ibu hamil dinilai berisiko untuk melakukan perjalanan jauh.

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) dan Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (RCOG) mengatakan bahwa waktu terbaik bagi ibu hamil bepergian adalah pada usia 14-26 minggu kehamilan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kehamilan di bawah 14 minggu dinilai masih berisiko bisa memicu keguguran dan kehamilan di luar kandungan atau ektopik.

Sedangkan usia kehamilan di atas 28 minggu dinilai berisiko menyebabkan kontraksi dini hingga kelahiran prematur.

"Kehamilan di 14 sampai 28 minggu dikatakan waktu tepat untuk [ibu hamil boleh] bepergian. Tapi, jangan lupa dilihat status kesehatan saat itu dan status vaksinasi, apakah dibutuhkan sebelum pergi," ujar dokter spesialis kebidanan dan kandungan Cherysa Rifiranda.

Jangan lupa juga untuk memastikan aturan penerbangan jika Anda akan bepergian menggunakan pesawat. Beberapa maskapai memperbolehkan ibu hamil untuk ikut terbang hingga usia 36 minggu pada kehamilan tunggal.

"Selama usia kehamilan lebih dari 28 minggu, sebaiknya cek ke maskapai yang dipilih untuk tahu batas maksimal kehamilan berapa minggu untuk bisa naik pesawat," sambung Cherysa.

Selain soal usia kehamilan, ibu hamil juga perlu memperhatikan kondisi yang menyertai. Ibu hamil yang memiliki kelainan jantung, masalah asma, diabetes, ginjal, anemia berat, dan hipertensi disarankan untuk menunda rencana perjalanan jauh.

Selain itu, ibu hamil yang memiliki riwayat medis tertentu pada kehamilan sebelumnya juga perlu mempertimbangkan ulang rencana bepergian jauh. Beberapa riwayat medis itu di antaranya:

- riwayat keguguran,
- riwayat kehamilan ektopik,
- riwayat persalinan prematur,
- kelainan plasenta,
- perdarahan,
- masalah pada serviks,
- kehamilan pertama di atas 35 tahun dan di bawah 15 tahun.

KLIK DI SINI UNTUK ARTIKEL SELENGKAPNYA.



(asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER