Inspirasi Film Avatar 2, Ini Daerah Indonesia Tempat Tinggal Suku Bajo

CNN Indonesia
Rabu, 21 Des 2022 17:15 WIB
Sutradara James Cameron bersama timnya melakukan riset terhadap Suku Bajo di Indonesia sebelum menelurkan film Avatar 2: Way of Water.
Avatar 2: Way of Water, terinspirasi Suku Bajo di Indonesia. (20th Century Studios via IMDb)
Jakarta, CNN Indonesia --

Salah satu yang menginspirasi Film Avatar 2: Way of Water besutan sutradara James Cameron adalah Suku Bajo yang tinggal di Indonesia. Inspirasi itu digambarkan dengan kehadiran Suku Metkayina, salah satu suku Na'vi atau Avatar yang mendiami laut di Pandora dalam Avatar 2: Way of Water.

Cameron mengungkapkan, budaya dan arsitektur khas orang Bajo muncul dalam film tersebut. Cameron bersama timnya melakukan riset terhadap Suku Bajo sebelum menelurkan film fenomenal ini.

"Ada orang laut di Indonesia (Bajo) yang hidup di rumah panggung (di laut) dan di atas rakit dan semacamnya. Kami melihat hal-hal seperti itu, dan kami melihat beberapa desa berbeda dengan way of water (jalur air) yang memakai arsitektur pepohonan lokal," jelas Cameron dalam The Science Behind James Cameron's Avatar: The Way of Water di kanal YouTube National Geographic, dikutip Rabu (21/12/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di film itu pun juga terlihat nuansa tempat tinggal Suku Bajo, di mana Desa Awa'atlu tempat orang Na'vi suku Metkayina tinggal berada di tepi pantai yang diisi rumah-rumah panggung dan atap-atap anyaman.

"Semua budaya Na'vi tidak mau menebang pohon, menggergajinya jadi kayu potong, dan membangun bangunan dari kayu itu. Mereka ingin berintegrasi dengan alam dengan cara simbiosis yang alami dan yang menunjukkan rasa syukur atas lingkungan hidup mereka. Jadi kami harus menghadirkan arsitektur khas mereka (di film ini)," tambahnya.

Seperti dikutip laman Indonesia.go.id, sejak lama Suku Bajau (Bajo) memang dikenal akan kehebatannya menjelajahi lautan. Suku ini hidup di atas dan di bawah hamparan perairan laut. Dari anak kecil hingga orang dewasa Suku Bajo terampil berenang.

Orang Bajo dikenal bisa lebih tahan lama menyelam di air. Mereka disebut-sebut bisa tahan sampai 13 menit di kedalaman 60-70 meter tanpa alat bantu nafas atau oksigen. Apabila tanpa alat bantu nafas, rata-rata manusia awam hanya bisa bertahan 30 sampai 60 detik di dalam air.

Koordinator Kelompok Studi Maritim Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dedi Supriadi Adhuri, menyebut kemampuan itu adalah hasil adaptasi dari kebiasaan Orang Bajo yang hampir 24 jam hidup di laut.

"Secara fisik mereka beradaptasi juga. Mereka dibanding dengan suku bangsa lain di Indonesia, bisa bertahan di dalam laut lebih lama," ucap Dedi kepada CNNIndonesia.com.

Di Indonesia, Suku Bajo bisa ditemui di perairan Kalimantan Timur (Berau, Bontang), Kalimantan Selatan (Kota Baru), Sulawesi Selatan (Selayar), Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur (Pulau Boleng, Seraya, Longos, Komodo),Sapeken, Sumenep, dan wilayah Indonesia timur lainnya.

Suku Bajo Sebagian Besar Memeluk Agama Islam

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER