Ratusan Anak Kena TBC di Bantul, Apa Benar Bisa Menular Lewat Ciuman?

CNN Indonesia
Kamis, 22 Des 2022 18:30 WIB
Ilustrasi. Ratusan anak di Bantul, DI Yogyakarta terkena TBC karena terlalu sering digendong dan diciumi orang di sekitarnya. (iStockphoto/Hailshadow)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul melaporkan sebanyak 619 anak di Bantul, Yogyakarta menderita tuberkulosis (TBC).

Kepala Dinkes Bantul Agus Budi Raharja mengatakan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan anak-anak terjangkit TBC adalah sering digendong atau diciumi orang di sekitarnya.

"Jadi anak memang ada risiko penularan. Contoh anak umur 2 tahun, kan, sering digendong atau diciumin orang-orang. Hal itu [membuat] risiko kontak makin tinggi," tuturnya.

Peristiwa ini tentu memicu kekhawatiran orang tua sehingga takut membiarkan si kecil berinteraksi dengan orang lain. Banyak juga orang yang bertanya-tanya, apakah TBC bisa ditularkan melalui ciuman?

Dokter spesialis paru Profesor Faisal Yunus mengatakan bahwa TBC tidak bisa ditularkan melalui ciuman. Menurutnya, TBC bisa ditularkan melalui percikan dahak atau droplet yang keluar saat batuk atau bersin.

"Itu anggapan yang salah. Kalau hanya dari tertawa, senyum, atau berbicara itu TBC tidak bisa menular. Kalau berbicara, kan, yang keluar itu ludah. Ludah itu tidak dapat menularkan TBC, kecuali yang keluar itu dahak dari batuk atau bersin," ucap Faisal saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (22/12).

Merujuk pada Pusat Pengendalian dan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, TBC tidak menular melalui ciuman. Pasalnya, bakteri penyebab TBC tidak terdapat di dalam air liur, melainkan di dalam percikan dahak yang keluar saat penderita batuk atau bersin.

Namun, beda ceritanya jika pasien TBC mencium anak dan kemudian ia batuk atau bersin. Menurut Faisal, kondisi ini bisa memicu terjadinya penularan.

Namun, penularan tak akan terjadi jika anak dicium oleh seorang penderita TBC yang tidak sedang batuk atau bersin.

Ilustrasi. TBC tak bisa tertular melalui ciuman. (iStockphoto/jittawit.21)

Faisal juga menjelaskan bahwa dahak yang mengandung bakteri penyebab TBC bisa beterbangan di udara. Jika mengenai sebuah permukaan, bakteri bisa bertahan hingga satu pekan di dalam ruangan ber-AC.

"Sementara, kuman [bakteri penyebab TBC] akan mati dalam 2 jam jika terkena sinar matahari langsung," jelasnya.

Untuk itu, Faisal selalu menganjurkan penderita TBC untuk menutup mulutnya saat batuk serta membuang dahak ke dalam plastik atau kloset dan langsung disiram.

Menurut Faisal, ada tiga kelompok yang rentan terkena TBC. Mereka di antaranya anak-anak usia di bawah lima tahun (balita), remaja atau kelompok produktif, dan orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh.

Namun, hal tersebut tak serta merta membuat seseorang bisa terkena TBC. Ada beberapa faktor yang memungkinkan seseorang bisa tertular.

Misalnya, jumlah kuman yang cukup banyak. "Kalau kuman yang ditularkan hanya 1 atau 2 itu tidak apa apa karena tubuhnya cukup bisa memakan kuman-kuman itu," tuturnya.

Selain itu, kondisi daya tahan tubuh juga berpengaruh terhadap kemungkinan seseorang tertular TBC. Dalam kondisi daya tahan tubuh yang menurun, seseorang akan rentan terserang penyakit yang menyerang saluran pernapasan ini.



(del/asr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK